Senin, 31 Oktober 2011

Berburu Hewan Kurban ke Magelang

Lebaran haji atau biasa kita menyebutnya dengan perayaan hari raya Idul Adha sebentar lagi akan menghampiri kita.  Membicarakan lebaran haji berarti pula kita berbicara tentang ibadah kurban. Inilah salah satu tuntunan umat muslim, dengan ibadah kurban kita dilatih untuk memiliki kepekaan sosial, ingat dengan sesama dan saling berbagi. Melalui ibadah kurban pula kita berlatih untuk memiliki rasa keikhlasan dan yang paling pokok dengan ibadah kurban kita semua dapat meningkatkan nilai-nilai ibadah kita dimata Sang Khaliq.

Mendekati hari kurban sebagaimana kita mahfum, maka dapat dipastikan terjadi lonjakan harga yang  sangat fantastis. Itu sudah lazim terjadi karena saat-saat seperti ini banyak sekali permintaan akan kebutuhan  hewan kurban sehingga berakibat pada kenaikan harga hewan kurban. Pada tahun ini alhamdulillah sudah memasuki tahun ke-6 bagi saya dan teman-teman yang dipercaya oleh warga untuk mengelola tentang hewan kurban. Pengelolaan dimulai dari perekrutan calon peserta kurban, penghimpunan dana, pencarian hewan kurban dan  sampai pada teknis pembagian daging kurban.

Untuk pencarian hewan kurban tidak tanggung-tanggung  kami  (saya dan teman-teman tergabung dalam satu tim) memilih daerah Grabag, salah satu kota kecamatan yang masuk di wilayah Kabupaten Magelang. Alasan paling mendasar adalah lokasi wilayah yang lumayan dingin dan segar maka asumsinya makanan hewan ternak pun hijau dan segar. Hal ini berbeda dengan wilayah kami yang lumayan panas, sehingga hewan ternak juga terlihat kurang segar. Alasan lain adalah harga yang relatif lebih murah dibanding dengan daerah sendiri, sehingga dapat menekan biaya iuran bagi para peserta kurban.

Untuk mendapatkan harga yang lumayan murah memang melalui sebuah proses, yaitu beberapa bulan sebelumnya tepatnya bulan September kami telah survey langsung ke peternak. Nego kami lakukan dan akhirnya disepakati bahwa harga sapi adalah perangko Kebumen, yang berarti sampai di daerah kami biaya menjadi tanggungan penjual atau peternak sapi. Hal lain adalah selama sekitar satu bulan lebih peternak memiliki kewajiban untuk memelihara dan menjaga sapi tersebut agar tetap sehat dan segar. Tentunya sebagai kewajiban kami adalah membayar sejumlah uang untuk deposit adalah yang biasa terjadi. 
Sapi dalam pengawasan peternak
Minggu, 30 Oktober 2011 kemarin kami berkesempatan berkunjung lagi menuju Grabag, Magelang untuk melihat kondisi sapi-sapi kami dan alhamdulillah sapinya masih segar-segar bahkan terlihat lebih gemuk dari beberapa bulan yang lalu. Saat ini kami tinggal menunggu hari pelaksanaan kurban, semoga tidak ada permasalahan yang berarti.




Rabu, 26 Oktober 2011

Mengenal Fungsi Jari dalam Mengetik

Rutinitas pekerjaan di suatu kantor jelas tidak terlepas dari aktivitas ketik mengetik dokumen. Mengetik adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kecermatan dan juga unsur kerapihan sehingga dokumen yang kita hasilkan dapat terbaca oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Pekerjaan mengetik tampaknya sederhana, namun sebenarnya tidak sesederhana anggapan beberapa orang. Di dalam mengetik kita harus mengetahui tentang sistem mengetik yang baik sehingga menghasilkan ketikan yang cepat dan tepat

Sistem mengetik sepuluh jari (ten fingers system) merupakan sistem mengetik yang paling banyak dikenal, dibanding sistem yang lain misal model mengetik sistem buta (blind system) atau juga sistem berirama (rythem system). Dalam sistem sepuluh jari, semua jari-jari yang kita miliki harus mengenal fungsi kerja  masing-masing jari. Ibarat manusia, kalau kita memiliki tempat tinggal sebagai titik awal pergi dan pulang usai melakukan aktivitas, maka jari-jari ini pun memiliki rumah yang disebut Home Keys. Usai jari melakukan aktivitas mengentak tuts-tuts, maka seketika itu harus kembali ke rumah jari atau home keys.

papan tuts alias keyboard (typing-lesson.org)




home keys (typing-lesson.org)
Rumahnya jari atau home keys terletak pada huruf-huruf A, S, D, F dan J, K, L, titik dua (:) atau titik koma(;),  di mana tuts-tuts tersebut merupakan rumah dari jari yaitu :
A = jari kelingking kiri
S = jari manis kiri
D = jari tengah kiri
F = jari telunjuk kiri

Sedangkan jari tangan sebelah kanan adalah untuk :
J = jari telunjuk kanan
K= jari tengah kanan
L = jari manis kanan
titik dua (:) atau titik koma (;) = jarikelingking kanan
Sebagai catatan kedua ibu jari selalu menempel pada bilah spasi. 

Untuk tuts yang ada pada bagian atas dari home key, yaitu QWERTYUIOP dan tuts pada bagian bawah yaitu ZXCVBNM,. juga menjadi tugas dari jari-jari yang pembagian tugasnya adalah :
Q dan Z = tugas dari jari kelingking kiri. 
W dan X = tugas dari jari manis kiri
E dan C = tugas dari jari tengah kiri
R, F, V, T, G dan B = tugas dari jari telunjuk kiri 
Y, H, N, U, J dan M = tugas dari jari telunjuk kanan
I, K, dan tanda koma (,) = tugas dari jari tengah kanan
O, L dan tanda titik (.) = tugas dari jari manis kanan
P, tanda titik dua (:) dan tanda tanya (?) = tugas dari jari kelingking kanan

Pada saat kita melakukan persiapan pengetikan, yaitu dengan sikap duduk yang baik maka pastikan bahwa jari-jari kita telah berada pada home keys. Sebagai ilustrasi jika kita akan mengetik kata "KECIL" maka sebenarnya cukup dengan memfungsikan jari tengah kanan, tengah kiri, tengah kiri, tengah kanan dan jari manis kanan. Butuh waktu untuk dapat mengetik sistem sepuluh jari dengan cepat dan lancar. Harus banyak berlatih. Sesuatu yang baru dilakukan umumnya terasa sulit, namun jika sudah terbiasa maka akan menjadi hal yang luar biasa.

Semoga bermanfaat. Salam..

Selasa, 25 Oktober 2011

Soal Jawab Kewirausahaan




Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan
kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut!
Jawab :
1. Wiraswasta terdiri dari 3 kata : wiraartinya manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar,
pendekar kemajuan, memiliki keunggulan wata; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri
(etimologi).
Wiraswasta adalah manusia unggul, dan berjiwa besar sehingga dapat berdiri sendir dalam bidang
ekonomi (terminologi).
2. Wirausaha berasal dari bahasa Perancis (entrepreneur) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris
dengan arti between taker/ go – between (terminologi).
Wirausaha ialah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang
dan jasa baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku.
Dari kedua pengertian di atas, disimpulkan bahwa wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walau
rumusannya berbeda tetapi isi dan prakteknya sama.
Letak perbedaannya, wiraswasta lebih fokus pada objek, usaha yang mandiri, sedangkan wirausaha
lebih menekankan pada jiwa, semangat yang diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.

Baca selengkapnya DISINI

Senin, 24 Oktober 2011

Soal Kewirausahaan #25



Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat !!!
1. Kegiatan dasar wirausaha adalah ..
a. memproduksi barang
b. membeli
c. perencana
d. menjual
e. menjalankan usaha

2. Fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal, adalah pengertian dari …
a. disiplin
b. komitmen tinggi
c. kreatif
d. inovatif
e. kerja keras

Baca selengkapnya KLIK SINI

Jumat, 21 Oktober 2011

Hindari Software Bajakan dengan FOSS

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang sangat luar biasa. Pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi di berbagai sektor membawa sebuah konsekuensi beberapa pihak untuk selalu berusaha meng-update. Hal ini sekaligus membawa konsekuensi logis bagi individu-individu yang memiliki ambition drive atau dorongan untuk maju agar mereka-mereka tidak ketinggalan kereta  express yang bernama TIK alias Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi sekarang telah menjadi kebutuhan, terlebih dalam dunia pendidikan. Sekolah sebagai lembaga formal pendidikan pun telah merumuskan dan mengaplikasikan kurikulum dengan basis TIK dari tingkatan sekolah dasar atau pendidikan dasar sampai sekolah menengah tingkat atas bahkan termasuk perguruan tinggi. Bermula dari pengenalan alat atau sarana teknologi komputer sampai pada tahap penerapan teknologi komputer sudah menjadi menu wajib di sekolah-sekolah. Bahkan pada tataran sekolah-sekolah yang sudah maju, internet sudah menjadi menu rutin bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Saat para penggiat TIK di sekolah ( baca : guru ) dari berbagai sekolah bertemu dalam even Training of Trainer (TOT) di BPTIKP (Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan) Jawa Tengah di Semarang, hal yang menarik perhatian adalah tentang materi pemanfaatan Free Open Source Software (F/OSS) untuk  pembelajaran.  Free/Open source Software dalam bahasa sederhana adalah perangkat lunak atau program komputer yang tersedia bebas untuk digunakan, digandakan, dipelajari, dimodifikasi, didistribusikan ulang, dan disebarluaskan.  

Ada apa dengan F/OSS ? Lahirnya UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau sering disebut dengan IPR (Intellectual Property Right) menjadi salah satu dasar arah penggunaan Free Open Source Software (F/OSS). Perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak. Oleh karenanya sebagai manusia-manusia yang berpendidikan, kita juga harus dapat memahami dan mengakui tetang hak atas kekayaan intelektual dari seorang atau lembaga tertentu.

Permasalahan yang terjadi sebenarnya  adalah saat sekolah sedang giat-giatnya berpacu dengan teknologi komputer ternyata ada sesuatu yang menurut saya sangat ironis sekali.  Hal ini karena saat ini mayoritas dilembaga-lembaga formal semisal sekolah-sekolah masih menggunakan software yang  umumnya masuk kategori ilegal atau bajakan (mudah-mudahan ini hanya asumsi). 

Mahalnya biaya pembelian software legal adalah salah satu pertimbangan. Keterbatan finasial menjadi salah satu faktor penyebab untuk mengambil jalan pintas, yaitu software bajakan. Padahal jika kita telusuri lebih lanjut, kita sebenarnya dapat menggunakan aplikasi yang betul-betul free yaitu  Linux Ubuntu yang dapat dijadikan acuan  dalam dunia pendidikan. Aplikasi untuk office juga lengkap, ada pengolah kata, presentasi dan spreadsheet. Fasilitas lain yaitu dapat melakukan konversi dokumen menjadi format PDF. Berbagai keunggulan lain yaitu fasilitas multimedia untuk aplikasi pembelajaran.
linux4window.com

Satu pertanyaan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan adalah jika ada yang software yang free mengapa kita  harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan software yang mahal ?
Semoga bermanfaat. Salam ..

Kamis, 20 Oktober 2011

Tampilan Unik Penjual Kacamata

Menjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menarik perhatian pembeli agar produk baik berupa barang atau jasa dapat dibeli oleh konsumen. Dalam hal ini tentunya sangat diperlukan suatu cara atau teknik yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain agar apa yang ditawarkan tersebut dapat direspon oleh konsumen, yaitu dengan dibelinya produk tersebut.
Tampil unik dan enjoy

Banyak cara yang dilakukan oleh seorang penjual untuk dapat menarik perhatian calon pembeli. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh seorang penjual kacamata di Yogyakarta. Jika beberapa orang penjual melakukan usahanya dengan menggunakan tempat untuk menata barang-barang dagangannya, lain halnya dengan penjual kacamata ini. Jika beberapa penjual menggunakan tempat yang tergolong statis untuk menjajakan barang dagangannya,  maka si penjual kacamata jelas sangat unik dan berbeda.

Ada sesuatu yang aneh memang, tetapi dalam dunia usaha justru hal-hal yang aneh dapat menjadi nilai tambah tersendiri. Seorang wirausaha menurut banyak pakar dituntut dapat membuat sesuatu yang baru dan berbeda, create a new and different. Si penjual kacamata ini rupanya memiliki suatu pandangan yang berbeda dengan yang para penjual lainnya. Apa yang dilakukannya yaitu penataan produk berupa kacamata pun ia tempatkan di area jaket rompi merahnya. Puluhan produk kacamata terpajang di jaket yang dikenakannya.  Hal ini pula yang membuat ia sangat mobile. Kadang ia berada di kawasan Malioboro, atau Kebun Binatang  Gembiraloka serta di kawasan Pusat Jajanan di sekitar Ambarketawang,  Yogyakarta.


Si penjual kacamata ini sangat ramah dan familiar. Walau baru mengenalnya sekitar 5 menit, namun mengobrol dengannya sangat mengasikkan. Rasa lelah setelah tiga hari mengikuti kegiatan di BPTIKP Semarang seolah sirna, begitu bertemu dengan si penjual kacamata  yang humoris di kawasan RM. Ambarketawang, Yogyakarta. Sayang belum sempat berkenalan lebih jauh, saya harus memutuskan obrolan karena rombongan bis siap meluncur ke kota Kebumen tercinta. Salut untuk si penjual kacamata. Insyaallah lain waktu kita mengobrol kembali. Salam ...


Jumat, 14 Oktober 2011

Berburu Buku Murah di Kebumen

Berapa uang yang anda sisihkan untuk belanja buku setiap bulannya ? Bagi kebanyakan orang yang selalu ribet dengan urusan pekerjaannya, membeli buku adalah sesuatu hal yang dirasakan kurang penting. Tapi bagi sebagian orang yang ingin selalu menambah wawasan dalam berbagai hal, membeli buku adalah suatu keharusan. Menyisihkan rupiah untuk dapat menikmati buku-buku yang dianggap perlu adalah usaha untuk membuka diri dari pikiran-pikiran orang lain dalam hal ini adalah sang pengarang. 

Buku adalah sumber ilmu. Setidaknya dengan kalimat itu kita bisa memaknai bahwa jikalau kita ingin mendapat ilmu berarti kita harus rajin membaca buku. Buku memberikan manfaat kepada kita yang tidak terhingga. Buku adalah jendela dunia. Demikian hal yang sering kita dengar. Buku sebagai jendela dunia bermakna bahwa melalui aktivitas membaca buku berarti kita telah berusaha untuk tidak menutup diri dari berbagai informasi yang ada. Oleh karenanya membeli buku perlu menjadi keharusan bagi kita, terutama bagi  yang ingin selalu mendapat berbagai pengetahuan, wawasan dan informasi lain yang tidak kalah penting. 
Buku-buku murah
Sudah sekian lama kebiasaan ini saya lakukan, target minimal satu buku untuk satu bulan untuk ukuran saya lebih dari cukup. Membeli buku tidak harus memilih harga yang mahal, paling utama dalam memilih buku adalah disesuaikan dengan keperluan kita. Saat booming model pendidikan karakater di sekolah-sekolah, maka saya segera mencari buku yang terkait dengan pendidikan karakter. Simple saja, tidak neko-neko, disesuaikan dengan kebutuhan. 
Tujuh buku, lumayan ..
Namun bulan ini rasanya menjadi bulan yang luar biasa, dengan budget sekitar Rp 120.000,- saya mendapatkan tujuh buku sekaligus. Walau harus mencari dengan cara mengobrak-abrik buku-buku yang ada, plus keringat yang menetes karena harus berdesak-desakan dengan para pemburu buku yang lain, tapi saya tetap puas dan berbahagia. Hal ini karena budget sebesar  itu paling tidak hanya dapat satu atau dua buah buku pada bulan-bulan biasa. Pasar Buku Murah Kebumen, sebuah even yang diselenggarakan di Gedung Setda Kebumen dan hingga kini masih berlangsung ternyata sangat membantu. Buku boleh saja murah, tetapi isinya bukan murahan.
Buku boleh murah, isinya bukan murahan
Bagi saya keberadaan buku tetap dirasa sangat penting, walau akhir-akhir ini kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi informasi mulai mengalihkan perhatian orang untuk berpaling dari buku beralih kepada era digital melalui dunia maya. Banyaknya konten yang free, sehingga memudahkan untuk mendapatkan sumber ilmu dari dunia internet. Namun buku tetap memiliki pangsa pasar tersendiri. 

Semoga bermanfaat. Salam ..

Senin, 10 Oktober 2011

Buang Kepenatan dengan Olahraga

Ilustrasi (setiawantara.wordpress)
Rutinitas pekerjaan yang ada suatu saat dapat menimbulkan kejenuhan bahkan dapat membuat diri kita stress. Pekerjaan menumpuk dan menuntut fisik yang prima dalam penyelesaian pekerjaan semakin membuat kondisi kita semakin terbebani. Kondisi yang demikian dapat  mempengaruhi kita dalam bekerjasama dengan rekan satu kantor mengalami berbagai hambatan. Contoh kecil dalam hal berkomunikasi, rasa penat dan lelah terkadang membuat nada suara agak meninggi dan pada akhirnya rekan kerja kita dapat menyebabkan salah tafsir dari komunikasi yang telah dilakukan. Miskomunikasi betul-betul terjadi dan mulai saat itulah mulai tumbuh kerikil-kerikil diantara rekan kerja. 

Salah satu solusi untuk meng-eliminir kejadian seperti di atas, adalah dengan melakukan aktivitas olahraga. Mengapa harus dengan olahraga ? Olahraga adalah bentuk kegiatan untuk melatih tubuh seseorang atau jasmani seseorang, dalam hal ini aspek rohani juga termasuk didalamnya. Bukankah kita masih ingat akan falsafah olahraga yaitu didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat. Olah raga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, karena dengan olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita.

Oleh karenanya aktivitas kita harus diimbangi dengan kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga nyata-nyata telah mampu menimbulkan suasana fresh, apalagi olahraga dilakukan secara bersamaan dengan rekan-rekan kantor. Melalui olahraga kita dapat melepaskan kepenatan dan sekaligus mengendorkan otot-otot kita yang kaku karena aktivitas yang sebagian besar dibatasi oleh berbagai gerakan. Lebih afdol lagi jika olahraga yang kita lakukan adalah olahraga yang dilakukan secara beregu atau minimal 2 orang semacam bulutangkis.,tenis lapangan atau bola voli. Apa yang menjadi kejanggalan dan hambatan selama beraktivitas bersama dikantor akan dapat cair melalui suasana yang menyenangkan. Senyum tawa dan suasana segar dapat kita nikmati melalui sarana olahraga.

Aktivitas olahraga yang dilakukan untuk orang berumur 30 tahun ke atas bukanlah difokuskan untuk prestasi,  pekerjaan kantor adalah kegiatan pokok kita. Alasan paling mendasar dengan aktivitas olahraga adalah kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita. Masih banyak faedah olahraga yang lain semisal mengurangi rasa stress, meningkatkan daya tahan tubuh dan juga dapat membakar lemak yang ada pada tubuh kita. Kondisi segar, bebas dari segala tekanan dan fisik yang prima tentunya berpengaruh positif terhadap produktivitas kita. Oleh karenanya tidak ada alasan yang tepat bagi kita untuk tidak melakukan olahraga.

Sebuah harapan semoga apa yang tertulis melalui postingan ini dapat memberikan motivasi, minimal untuk saya pribadi terlebih bagi rekan-rekan semua. Salam

Minggu, 09 Oktober 2011

Berkunjung ke Sentra Industri Gerabah Kasongan

Beberapa bulan yang saya berkesempatan mengujungi sebuah desa  yang merupakan sentra industri kerajinan gerabah. Sebagaimana kita ketahui bahwa gerabah dapat dikatakan sebagai alat atau perkakas yang terbuat dari tanah liat dan umumnya berupa perabot rumah tangga. Kasongan, demikian desa itu sering disebut. Kasongan yang terletak di Kecamatan Kasihan, Bantul ini memang terkenal sebagai sentra industri kerajinan gerabah dari dahulu.

Untuk menuju Kasongan dari pusat kota Yogyakarta dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan jarak tempuh kira-kira 8 kilometer. Saya dan rombongan kebetulan berasal dari Kebumen sehingga membutuhkan waktu yang cukup lumayan yaitu sekitar 2,5 jam. Banyak hal yang dapat dijadikan alasan mengapa saya dan rombongan akhirnya berkunjung ke sentra industri gerabah Kasongan, Bantul. Salah satunya adalah ingin tahu persis proses pembuatan produk berupa gerabah tersebut.

Melalui beberapa kontak telepon akhirnya saya dan rombongan dapat diterima oleh salah seorang pengrajin yang bernama Pak Surat. Pada tahapan awal  rombongan langsung disuguhi demo pembuatan fas bunga, dan  anak-anak pun langsung menyerbu Pak Surat. Rasa ketertarikan dan  takjub muncul saat melihat kemampuan Pak Surat dalam membuat produk hanya beberapa menit saja. Tahapan selajutnya adalah anak-anak disuguhi demo tentang pembuatan produk berupa hiasan-hiasan dengan bentuk seperti ikan, ayam, gajah dan berbagai bentuk lain. Demo ini lebih sederhana karena sudah tersedia berbagai alat cetakan sesuai dengan yang diinginkan oleh pembuatnya. 
Pak Surat menunjukkan kemampuannya

Usai demo anak-anak bersemangat untuk mempraktekan apa yang telah diamati dari proses pembuatan gerabah tersebut. Suasana gembira tercipta, beberapa anak segera memilih alat pencetak dan mencoba untuk mempraktekkannya.Season berikutnya saya dan rombongan dibawa ke tempat pembakaran gerabah-gerabah yang telah dikeringkan. Namun sayang saat itu tidak ada tobong (tempat pembakaran) yang betul-betul sedang ada aktivitas melakukan pembakaran. Rombongan selanjutnya menyusuri jalan-jalan sempit dan hampir seluruh rumah yang ada penghuninya beraktivitas sama yaitu membuat gerabah-gerabah. Sebuah desa yang khas, desa wisata yang merupakan sentra dari industri gerabah di Bantul Yogyakarta ini.
Produk dalam tahap pengeringan

Tibalah acara jalan-jalan bebas disekitar kawasan Kasongan. Semua anak-anak berpencar memilih beberapa produk yang diinginkan. Saya pun menyesal tidak sempat mengambil beberapa gambar tentang produk unggulan yang ada di Kasongan karena terlalu asyik dengan teman-teman untuk berburu gerabah yang elok dan indah. Semoga dilain waktu dapat berkunjung lagi ke Kasongan.

Senin, 03 Oktober 2011

Tanggungjawab Sosial Dunia Usaha

Gambar dari Google
Sering kali kita mendengar istilah CSR, namun kadang masih banyak yang belum memahaminya. Kesempatan yang baik ini saya posting tentang CSR dengan harapan dapat berbagi dengan teman semunya.  Coorporate Social Responbility merupakan tanggung jawab sosial perusahaan atau dunia usaha yang lebih populer disebut dengan CSR. Dari beberapa sumber yang saya pahami bahwa CSR sebenarnya hanya sebuah konsep dari perusahaan untuk ikut bertanggungjawab terhadap lingkungan sosial yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini tentunya mengacu bahwa terwujudnya kesejahteraan sosial bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah.

Tanggung jawab perusahaan atau dunia usaha tersebut dapat berbentuk kegiatan yang bersifat pembinaan dan pengembangan dalam berbagai bidang. Sektor usaha kecil misalnya berupa bantuan modal kerja untuk melakukan usaha dan  bantuan  alat dan mesin untuk usaha kecil. Dalam sektor pendidikan CSR dapat berupa  pemberiaan beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu, pelaksanaan pendidikan dan latihan serta  bantuan sarana prasarana untuk lembaga pendidikan. 

Dalam sektor kesehatan CSR dapat berupa pemeriksaan kesehatan gratis, sosialisasi tentang kesehatan pencegahan beberapa penyakit dan pembangunan fisik saluran air dan masalah lainya. Contoh lain CSR adalah saat mudik jelang lebaran kemarin. Beberapa perusahaan ternama banyak yang mengadakan program "mudik gratis" untuk khalayak umum. Hehehe ..dan yang menarik adalah beberapa parpol gendhut pun seolah tak ketinggalan mengadakan acara mudik bareng dan gratis, tetapi jelas ini tidak ada hubungannya dengan CSR , yang ada hanya jurus tebar pesona. Persoalan yang terakhir tak perlu dibahas, ini bukan ranah saya. 


Seberapa pentingkah CSR itu bagi perusahaan sehingga harus mengalokasi dana yang tidak kecil untuk meng-handle beberapa kegiatan yang nyata-nyata tidak memiliki keterkaitan secara  langsung dengan proses produksi suatu perusahaan. Tidak ada keuntungan secara langsung yang diperoleh dari CSR ini. Namun konsepnya sangat jelas, bahwa semua perusahaan memiliki ketergantungan kepada masyarakat khususnya adalah konsumen. CSR adalah salah satu upaya untuk membangun citra  dan kepercayaan masyarakat agar tetap memiliki pandangan yang positif terhadap perusahaan. Oleh karenanya CSR harus dilaksanakan secara berkesinambungan atau berkelanjutan agar nilai-nilai positif tetap terjaga. 


Jangan lupa Vlog alias VIVAlog juga CSR-nya VIVAnews lho ..





Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...