Jumat, 30 September 2011

Belajar dari Semangat Anak Kecil

Ilustrasi (acclaimimage.com)
Ketika saya melihat seorang anak kecil sedang belajar naik sepeda, ada sesuatu yang sangat menarik dan akhirnya saya dapat menulis serta berbagi cerita dengan teman-teman semua. Pada awalnya si anak kecil belajar sepeda dengan panduan dan bimbingan orang tuanya. Setelah dirasa dapat mengayuh walau hanya beberapa putaran, maka tak lama orang tua mencoba untuk melepaskannya. Pelajaran apa yang dapat kita peroleh dari tahapan awal ini yaitu bahwa dalam mengerjakan sesuatu tugas yang baru, kita tetap membutuhkan bimbingan dari orang-orang yang lebih memiliki pengalaman semisal orang tua, guru, orang-orang yang dituakan atau senior di tempat kerja.  

Si kecil pada hari-hari berikutnya mulai belajar sendiri dengan rute yang tak terlampau jauh, bolak balik dari ujung gang barat keujung gang timur. Orang tua melepasnya dan mengawasi dari kejauhan. Sesekali si kecil terjatuh, orang tua berlarian menghampirinya dan memberikan pertolongan serta memberikan dorongan atau motivasi sehingga si kecil pun kembali mengayuh sepedanya. Pada tahapan ini kita dapat mempelajari bahwa untuk mengerjakan sesuatu tugas yang baru dibutuhkan keberanian dan kecermatan dan  harus dilakukan berulang-ulang untuk mengeliminir kesalahan. Untuk pekerjaan baru sesekali salah adalah sesuatu yang wajar dan pengawasan serta motivasi dari orang-orang yang berpengalaman sangat dibutuhkan. 

Tahapan berikutnya si kecil sudah mulai muncul kepercayaan diri. Bergabung dengan teman-teman sepermanian, bergerombol bersepeda bersama. Beberapa teman yang lebih besar ada di barisan terdepan dan diikuti oleh barisan yang usianya lebih muda mengayuh asyik bergembira tanpa kenal lelah. Makna yang dapat kita peroleh adalah kita sudah memulai menikmati pekerjaan baru, bersosialisasi dengan teman-teman satu pekerjaan dan bekerjasama dengan panduan para senior-senior kita. 

Saat si kecil sudah beranjak keusia kanak-kanak ia sudah pandai bersepeda, bermain kerumah teman atau bahkan berangkat ke sekolah  pun sudah menggunakan sepedanya. Bersepeda kini menjadi rutinitas untuk membantu kelancaran dalam beraktivitas sehari-hari. Hal yang dapat kita pelajari dari tahapan ini adalah seiring dengan masa kerja kita yang bertambah tentunya kita semakin menikmati pekerjaan kita. Apa yang telah kita pelajari dengan susah payah, jatuh bangun pernah di rasakan dan saat inilah kita betul-betul memperoleh manfaat dari usaha dan kerja keras kita.

Selayaknya hal tersebut di atas dapat  menjadi sesuatu yang berharga bagi kita, maka tak perlu malu untuk belajar dari semangat seorang anak kecil yang sedang belajar naik sepeda. Semangat untuk bisa menjadi motivasi utama kita. Saat ia terjatuh, terjatuh dan terjatuh, darah mengalir, ia menjerit kesakitan tetapi ia tak pernah jera atau  kapok, tak pernah surut berusaha untuk bisa mengayuhnya lagi.

Rabu, 28 September 2011

Sebuah Tanda Tanya [ ? ]

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi saat ini membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam berbagai bidang.  Tak terkecuali dalam bidang pendidikan, perkembangan teknologi informasi nyata-nyata telah mampu memberi nuansa baru. Terlebih bagi seorang guru, penggunaan media dengan basis teknologi informasi tentunya hal tersebut dapat membawa angin segar untuk membantu proses pembelajaran di sekolah-sekolah. 

Hal tersebut sejalan apa yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang pada prinsipnya bahwa dalam melaksanakan profesinya maka guru berkewajiban untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini guru yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dapat mengemas pembelajaran yang menarik dengan pemilihan media yang berbasis teknologi informasi.

Penggunaan media berbasis teknologi informasi ini akan sangat membantu guru dalam pembelajaran. Kemasan pembelajaran yang interaktif dalam suatu kelas dengan dukungan multimedia melalui internet akan membuat suasana kelas hidup. Keberadaan internet dirasakan sangat berguna dalam menunjang proses pembelajaran, dan dapat dijadikan sebagai sumber atau pusat informasi. Guru jelas akan sangat terbantu sekali dengan model pembelajaran seperti ini. 

Namun sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Saya tidak tahu persis data tentang guru pengguna media pembelajaran dengan internet ini, dari beberapa sumber yang pernah saya baca konon masih guru-guru yang gaptek alias gagap teknologi. Masih banyak guru yang menggunakan pola-pola konvensional, yang sering dikenal dengan pembelajaran berpusat pada guru. Guru aktif sementara peserta didik seperti di setting untuk menjadi pendengar setia dalam kelas.

Peserta didik bukan sekedar obyek dalam pembelajaran yang "diam dan duduk" saja, akan tetapi dapat menjadi subjek yang ikut berinteraksi langsung dalam pembelajaran. Jika peserta didik sekedar " diam dan duduk " saja, apa yang akan diperoleh adalah waktu yang terbuang sia-sia. Beberapa penguatan di atas menunjukkan bahwa model-model pembelajaran yang konvensional harus tahap demi tahap digeser dengan model pembelajaran yang mengarah pada keaktifan siswa (student centered).

Perlu dipahami bahwa keberadaan guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Media massa, televisi, radio dan lingkungan sekitar juga dapat menjadi sumber belajar bagi siswa  yang sangat  potensial. Guru yang sering diistilahkan  dengan kata-kata "digugu dan ditiru" akan sangat "wagu dan saru" jika hingga sampai saat ini  tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang ada.

Disinilah perumpaman bahwa teknologi itu laksana sebuah pisau bermata dua. Satu sisi jika perkembangan teknologi informasi dapat diikuti maka segalanya akan terasa mudah dan dapat membantu memperingan tugas dan beban guru. Sebaliknya teknologi akan menjadi sebuah malapetaka bagi guru manakala  tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Dan mulai saat itulah akan muncul sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab yaitu pertanyaan tentang profesionalitas diri kita sebagai seorang guru. Masih pantaskah kita disebut seorang guru profesional ?

*) Catatan terilhami dari status jejaring sosial salah satu badan /instansi pemerintahan yang sedang mengadakan diklat untuk guru-guru. Status berisikan keluhan bahwa ternyata masih ada guru yang belum bisa membuat email. Catatan ini bukan bermaksud merendahkan harkat dan martabat guru apalagi guru juga profesi saya. Semoga catatan ini dapat menjadi pelecut bagi kita semua untuk terus berkembang dan berkembang.

Minggu, 25 September 2011

The Power of 'Salah'

Yakin seyakin-yakinnya bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan suatu kesalahan, baik karena hal-hal yang disengaja ataupun faktor ketidaksengajaan. Namun demikian unsur kesengajaan atau tidak, kesalahan tetap sebuah kesalahan, tidak serta merta berubah menjadi kebenaran walau dalih ketidaksengajaan menjadi tameng pembenaran. 

Hal yang patut kita pelajari bersama adalah sulitnya mengakui kesalahan diri kita masing-masing. Maka benar adanya tentang peribahasa "Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan terlihat jelas" atau "Lempar batu sembunyi tangan". Sekecil apapun tercatat dengan jelas berbagai kesalahan orang lain yang tertumpuk dalam memori kita , namun melupakan apa yang menjadi kesalahan kita sendiri. Kecenderungan seperti itu biasanya sering terjadi. Manusia umumnya hanya bisa melihat serta menunjuk apa yang menjadi kekurangan orang lain, namun sayangnya kita sendiri melupakan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. 

Terlampau mahalkah arti sebuah pengakuan terhadap suatu kesalahan. Bukankah hal yang manusiawi jikalau kita melakukan sebuah kesalahan.  Namun perlu dicatat jangan jadikan alasan manusiawi ini sebagai dalih untuk bersembunyi di balik kesalahan. Jadi tidak ada salahnya kita untuk berlatih dan belajar mengakui sebuah kesalahan yang telah kita lakukan. Mengelak atau menimpakan resiko dari kesalahan yang telah kita lakukan kepada orang lain adalah pertanda bahwa kita sebenarnya tidak memiliki kemampuan  dalam menyelesaikan suatu tugas. Dalam hal ini saya lebih senang dengan menyebutnya sebagai aktivitas yang tidak kita sadari yaitu  berupa pembunuhan karakter positif yang telah kita miliki. Jadi mengapa harus takut dengan kesalahan ?

Menyadari dan mengakui akan kesalahan yang telah diperbuatnya adalah hal yang sangat positif. Karena sebenarnya banyak hal yang dapat kita peroleh dari sebuah kesalahan. The Power of 'Salah'. Kesalahan dapat memberikan energi positif yang sangat dahsyat. Kesalahan layaknya sebuah cermin. Kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dapat diidentifikasi dan sekaligus dapat menjadi  stimulus atau rangsangan untuk memperbaiki segala kekurangan sehingga suatu saat dapat mencapai keberhasilan.

Kesalahan adalah proses pembelajaran. Ketika seseorang berusaha untuk membuat produk tertentu, pada tahap awal hasilnya kurang layak, atau katakanlah sangat tidak layak. Perbaikan demi perbaikan dilakukan melalui sebuah proses yang berulang-ulang  dan pada akhirnya memperoleh hasil yang diharapkan. Jadi mengapa kita harus takut dengan kesalahan ?

Sebagai penutup, saya salin kembali tulisan yang ada di buku agenda pribadi yang telah usang, berkenaan dengan kata-kata motivasi dari seorang Siti Hardiyanti Rukmana putri almarhum presiden Soeharto. Semoga dapat dapat berguna bagi kita semua. Salam ..

Akhir Juli '95

Kesalahan adalah kesalahan. Bisa karena salah menghitung, atau salah berpikir. Tetapi itu bukan kegagalan. Kegagalan adalah bila kita tidak berhasil mengidentifikasikan penyebab kesalahan. Kegagalan adalah bila kita mengulangi kesalahan serupa berulang-ulang (Siti Hariyanti Rukmana).






Rabu, 21 September 2011

Belanja Berhadiah Kambing

Belanja Berhadiah Kambing
Perjuangan di Semarang untuk mengikuti lomba akhirnya usai.  Tidak ada kekecewaan walau tak mampu berprestasi, yang penting adalah dapat sharing dengan teman-teman baru dari berbagai kabupaten di wilayah Jawa Tengah. Lama juga rasanya tak posting dan baru kali ini sempat untuk posting dan  artikel kali ini saya mengupas tentang promosi unik yang ada di daerah saya.

Banyak cara yang dilakukan oleh badan usaha baik yang berskala kecil maupun usaha yang berskala besar untuk dapat menarik perhatian calon pembeli. Salah satu cara untuk menarik perhatian calon pembeli adalah dengan promosi. Promosi merupakan cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang akan ditawarkan supaya konsumen mengenal atau mengetahui dan membeli produk yang ditawarkan.

Promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran yang secara umum bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong konsumen untuk menggunakan produk tertentu. Bentuk promosi sendiri banyak sekali jenisnya, iklan, reklame, personal selling, promosi penjualan dan masih banyak yang lainnya. Cara bolehlah berbeda namun pada hakekatnya dapat meningkatkan omzet penjualan itu adalah tujuan utama promosi.


Beberapa ritel modern semisal swalayan, pasaraya, toserba dan sejenisnya umumnya menggunakan beberapa cara untuk menarik perhatian dari calon pembeli dengan menggunakan sistem potongan harga atau diskon, ada pula yang menggunakan model cuci gudang, paket harga dan model undiah berhadiah. 

Salah satu yang menarik perhatian saya adalah model undian belanja berhadiah kambing yang dilakukan oleh salah satu ritel modern di daerah saya. Tidak ada yang salah memang, konsep pendekatan belanja dan beribadah itulah yang menurut saya  telah dicoba untuk dikembangkan. Lebaran haji atau Idul Adha yang tidak lama lagi akan datang, menjadi sebuah momen yang tepat untuk mengembangkan konsep ini.

Bagi saya ini adalah sesuatu yang baru. Sebuah kreatifitas yang patut kita hargai, terlepas dari motif-motif untuk mencari keuntungan di balik kreatifitas yang ada, karena memang itulah tujuan utama. Salam .. 



Jumat, 16 September 2011

Sensasi Terapi Ikan di Baturaden

Kakiku dikeroyok ikan
Usai melakukan kegiatan table manner di salah satu restoran ternama di Baturaden, saya dan rombongan berkesempatan menikmati keindahan alam dan segarnya udara di Lokawisata Baturaden. Baturaden terletak sekitar 14 kilometer dari pusat kota Purwokerto, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Suasana asri dan alami bisa kita nikmati di tempat wisata yang bernuasa pegunungan.

Lokasi wisata ini tidak asing lagi, karena saya sudah sering berkunjung ke tempat ini. Berbeda dengan anak-anak yang mungkin baru pertama kali berkunjung sehingga terlihat asyik berpetualang ke setiap sudut Baturaden, demikian pula dengan teman-teman guru yang lain. Semua asyik sendiri-sendiri menimati keindahan alam di Baturaden. Target saya hanya satu di tempat wisata ini, yaitu menikmati sensasi terapi ikan yang ada di Baturaden.

Awal tahun 2011 memang bisnis terapi ikan mengalami booming, maka kesempatan yang baik ini saya gunakan untuk mengetahui lebih jauh tentang bisnis terapi ikan sekaligus menikmatinya. Ketika sampai tempat tujuan, terlihat kolam kecil dengan ukuran 3 m x 1,5 m kedalaman sekitar 30 sampai dengan 40 cm. Kolam  yang tersedia ada dibeberapa tempat dan mayoritas sudah penuh dengan orang-orang yang sedang melakukan terapi. 

Setelah mencari informasi beberapa hal kepada pengelola, saatnya menikmati terapi ikan. Kolam yang lebih sedikit penggunanya saya tuju. Ingin tahu rasanya terapi ikan ? Duduk santai, kedua kaki dicelupkan ke dalam kolam dan seketika ikan-ikan kecil berjumlah ratusan mengerumuni dan menggigit bagian kaki yang dicelupkan. Awalnya rasa geli, tetapi lama-kelamaan keenakan juga. Sesekali kedua tangan bisa juga kita celupkan, dan ratusan ikan-ikan kecil pun akan menggigitnya. Jika dirasa perlu kita juga bisa berendam di kolam ini. Penak tenan rasane.. (enak sekali rasanya). Cukup Rp. 5.000 kita keluarkan untuk persetengah jam terapi ini.

Efek dari terapi ikan ini adalah saat kita selesai melakukan terapi adalah badan kita lebih terasa ringan. Konon dengan terapi ikan ini dapat memperlancar aliran darah dan membuka kembali sel-sel kulit kaki yang sudah mati.

Rabu, 14 September 2011

Beberapa Alasan Ritel Tradisional Terpinggirkan

pasar tradisional (indonetwork.co.id)
Dalam empat tahun terakhir ini berdasarkan pengamatan, pertumbuhan ritel modern sangat fantastis. Beberapa supermarket hadir menawarkan sensasi belanja yang nyaman dan aman dibanding dengan ritel yang bersifat tradisional.  Perkembangan yang luar biasa khususnya adalah munculnya minimarket-minimarket yang menyebar hampir diseluruh wilayah setingkat kecamatan. Ini bukanlah suatu tren, tetapi saya lebih cocok menyebutnya dengan istilah ekspansi usaha dengan cara memanfaatkan peluang yang ada.

Perkembangan ritel modern yang begitu pesat bukan tanpa suatu alasan yang mengada-ada. Hal ini didasarkan pada kondisi ritel tradisional yang umumnya berupa kios-kios di dalam pasar,  dan  semua orang sangat memahami karakteristik pasar tradisional yang ada di sekitar kita masing-masing. Kesan kotor dan jorok umumnya melekat pada pasar tradisional, ditunjang dengan ketiadaan tempat-tempat sampah yang memadai. Kesan lain adalah munculnya bau yang sangat menyengat, karena produk-produk di pasar tradisional memang beraneka ragam dan tak ada penataan yang baik.  Belum lagi ditambah dengan saluran air yang tidak lancar, tambah semakin parah. Tak terbayangkan lagi jika hujan datang, wah lengkap sudah citra negatif pasar tradisional. 

Disamping itu kondisi pasar tradisional umumnya berhimpitan-himpitan, sesak dan kurang beraturan sehingga faktor kenyamanan sangat sulit didapatkan. Panas, sirkulasi udara sangat kurang. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor keamanan, siapapun yang tidak hati-hati dan waspada maka dapat menjadi sasaran empuk dari si tangan-tangan jahil. Tak lupa pula perlu mendapat perhatian bagi kita adalah tentang apakah produk-produk yang diperjualbelikan higienis atau tidak.

Bandingkan dengan karakteristik ritel modern yang ada pada umumnya. Ritel modern menjanjikan berbagai layanan yang memanjakan calon pembelinya, tempat yang luas, produk sangat beraneka ragam, kenyamanan dalam berbelanja. Produk yang dipajang secara terbuka sangat membantu bagi calon pembeli untuk melihat, memilih dan sekaligus mencoba produk. Fixed price  atau harga jual tetap dan  pelayanan mandiri atau swalayan menjadi ciri khas model ritel modern. Belum lagi ditambah dengan beberapa layanan lain seperti undian, discount, voucher dan lain-lainya.

Keberadaan ritel modern jelas akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ritel tradisional. Jika kondisi ritel  tradisonal tidak segera berbenah diri atau dengan melakukan revitalisasi, maka saya berkeyakinan keberadaannya akan semakin terpinggirkan oleh hadirnya ritel-ritel modern yang secara manajemen lebih terkelola dengan baik.

Senin, 12 September 2011

Kisah Penjual Es Krim Yang Sakit Hati

Beberapa hari yang lalu, Farah (sebut saja begitu) yang baru berumur sekitar tiga tahun-an bersama teman-teman sebaya terlihat asyik bermain di teras rumah.  Anak-anak bermain didampingi oleh ibunya masing-masing, biasalah ibu-ibu sambil mengasuh anak-anak bumbunya apalagi kalau bukan, (maaf) ngomong sana ngomong sini tak karuan. Ketika terdengar suara khas dari penjual es krim keliling, tiba-tiba Farah merengek kepada ibunya untuk dibelikan es krim. Sementara anak-anak lain asyik dengan mainan masing-masing. 

Sang ibu tampaknya tak me-respon permintaan Farah. Pertimbangan utamanya adalah kondisi si Farah yang sedikit agak panas alias agak demam. Farah menangis dan berguling-guling dan sang ibu tetap pada pendiriannya. Namun tidak disangka si Farah langsung lari menuju si Mas (abang) penjual es krim yang ngetem di depan rumahnya. Mas (abang) penjual es krim pun menunggunya dengan sabar dan berkeyakinan bahwa ibu dari anak tersebut akan membeli es krimnya. Sang ibu bergegas menyusul buah hatinya tersebut, dan mencoba meyakinkan bahwa  kalau Farah makan es krim maka akan tambah sakit.

Usaha dari sang ibu tidak berhasil juga, Farah menangis semakin keras. Mas penjual es krim masih saja menunggu, memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut dengan harapan sebuah "kemenangan" ada padanya. Melihat si Mas penjual es krim yang asyik memanfaatkan situasi tersebut, sang ibu Farah akhirnya mengeluarkan jurus andalan agar sang anak betul-betul mengurungkan permintaannya. Sang ibu mengatakan kepada Farah bahwa es krim itu tidak enak dan rasanya agak pahit. Mendengar kalimat seperti itu tanpa basa basi sang penjual es krim pun langsung meninggalkan lokasi dengan seribu luka di hatinya.

Suatu ketika Farah mendengar kembali suara khas dari sang penjual es krim tersebut, dan meminta ibunya untuk membelikan es krim tersebut. Karena demam Farah sudah sembuh maka ibunya memenuhi permintaan anak kesayangannya itu. Namun diluar dugaan sang ibu harus kembali ke rumah tanpa  membawa es krim  harapan anaknya. Apa sebabnya, sakit hati sang penjual es krim masih sangat membekas. " Maaf bu, ibu dilarang membeli es krim yang tidak enak dan pahit ". Hanya kata-kata itu yang bisa terucap dari sang penjual es krim keliling, sembari mengayuh gerobak es krimnya.

Sabtu, 10 September 2011

Warung Makanan Roh Halus

Jum'at pagi tanpa persiapan khusus, saya mengikuti perjalanan beberapa orang guru Tata Niaga yang diberi tugas oleh sekolah untuk suatu keperluan di wilayah Yogyakarta. Saya sengaja nebeng karena saya juga memiliki kepentingan sekolah untuk urusan lain, tepatnya mengurusi akomodasi yang akan dibutuhkan dalam rangka kegiatan Kunjungan Industri di Klaten dan Yogyakarta. Rencana kegiatan kunjungan anak-anak Teknik Otomotif dilaksanakan tanggal 19 Oktober 2011, namun segala sesuatunya akan lebih baik jika jauh-jauh hari sebelumnya semuanya sudah kelar. 



Satu hal yang menarik perhatian saya di Yogyakarta bukan karena keramaian Malioboro-nya dengan segala isi dan jenis usaha yang ada,  namun sebuah warung yang ada di daerah Wirobrajan menjadi sesuatu yang menggelitik bahkan sangat menarik perhatian saya. Ketika beberapa teman asyik berbelanja peralatan display, saya pun berusaha mendekat lokasi sasaran. Kesempatan tak terlewatkan, ambil gambar segera posting blog. Itulah hal yang ada dalam benak saya saat itu. Saat inilah baru sempat menulis untuk berbagi cerita dengan teman-teman semua. Namun masalah cerita model seperti ini jelas saya tidak mempunyai kompetensi yang layak. 
Warung Makanan Roh Halus


Masalah roh halus, sekali lagi saya tak mampu bercerita banyak, saya lebih memberi penekanan tentang  konsep pemberian nama warung yang sangat baik dan unik. Setidaknya dengan nama yang unik akan dapat menarik perhatian orang lain, sekaligus sebagai sarana promosi yang tokcer. Warung Makanan Roh Halus  ini merupakan warung tradisional dan terletak di Jalan RE. Martadinata, arah masuk ke kota Yogya dari barat. Sepintas saya lihat menu yang disediakan pun sangat beraneka ragam, yaitu bunga sripah, bunga macan kerah, leson, degan ijo dan segala macam perlengkapan yang digunakan sebagai syarat ritual lainnya.  Di warung ini pula menyajikan jamu tradisional dan berbagai macam minyak.

Keberadaan Warung Makanan Roh Halus setidaknya telah memberikan warna tersendiri dalam kehidupan kita ini. Dunia kita seperti itulah adanya. Salam ..


Kamis, 08 September 2011

Alun-alun Kebumen, Pasca Renovasi

Alun-alun Kebumen
Banyak hal yang saya dapatkan dari dunia nge-blog. Selain sharing tentang materi pelajaran, soal dan hal-hal lain maka blog juga saya gunakan untuk promosi tentang kota kelahiran saya ini, yaitu Kebumen. Postingan saya tidak jauh-jauh dari tempat tinggal saya yaitu tentang alun-alun Kebumen tempat favorit saya untuk jogging di pagi hari. 

Sejak renovasi dilakukan, alun-alun Kebumen saat ini terlihat sangat cantik dan menarik. Pemda Kebumen telah berupa mengoptimalkan alun-alun Kebumen sebagai salah satu ruang publik yang dapat dijadikan sebagai tempat hiburan bagi masyarakat. Beberapa macam hiburan baik yang bersifat kesenian tradisional semacam wayang kulit, kuda lumping sampai hiburan modern berupa penampilan band-band top dalam negeri  pernah singgah dan tampil di alun-alun ini. 

Gazebo tempat beristirahat
Alun-alun Kebumen juga dapat dijadikan sebagai taman kota yang hijau dan asri. Tampak jelas  di sekeliling alun-alun tumbuh berbagai macam pohon peneduh dan beberapa gazebo yang dapat dimanfaatkan oleh setiap lapisan masyarakat untuk beristirahat atau melakukan aktivitas lain semisal pertemuan komunitas tertentu. Lebih membanggakan, tidak lama lagi taman kota juga akan terwujud Taman Sarbini yang masih dalam proses pembangunan, menempati lahan seluas 2 hektar bekas terminal bis Kebumen di jalan Ahmad Yani. Tambah lagi ruang hijau di kota tercinta ini.
Ruang hijau di alun-alun dan sekitarnya
Alun-alun Kebumen dapat dimanfaatkan juga sebagai sarana untuk olah raga. Hampir sebagian besar sekolah-sekolah di pusat kota Kebumen selain memanfaatkan Stadion Candradimuka sebagai tempat olahraga, alun-alun ini menjadi alternatifnya. Tidak hanya kalangan pelajar saja, masyarakat umum juga banyak yang memanfaatkan areal jogging di sekeliling alun-alun terutama pada waktu pagi hari.Olahraga favorit semacam sepakbola masih mendominasi penggunaan areal alun-alun untuk mencari keringat terutama sore hari.
Alun-alun di pojok barat
Bermain dan rekreasi murah juga dapat dilakukan di sini. Di sekeliling alun-alun tersedia banyak tempat duduk dan banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang jeli untuk mencari uang. Terutama menjelang sore hari berbagai sarana bermain untuk anak-anak hampir tersedia di setiap pojok alun-alun. Dari arena mandi bola, motor listrik, mobil listrik sampai kereta mini semua ada di sini. Areal alun-alun Kebumen juga ada fasilitas plus lain yaitu berupa free hotspot area sehingga rekreasi anda akan semakin enjoy.
Mau cari yang beginian,  juga ada
Tidak kalah pentingnya hal yang berkaitan dengan urusan perut adalah urusan kuliner. Bermacam warung lesehan terutama saat malam hari berderet sambung menyambung memenuhi sekeliling alun-alun. Mau ayam goreng, nasi goreng, nasi uduk, sate, soto, rica-rica dan lain-lain serta aneka minuman tersedia. Di tambah lagi lokasi Pusat Jajan yang ada disekitar alun-alun akan memanjakan lidah anda. Jadi tak ada salahnya suatu saat singgah dan menikmati malam di alun-alun Kebumen yang sangat indah. 

Rabu, 07 September 2011

Pelajaran dari Pemilik Warung Bakso

gambar dari kampungtki.com
Dalam suatu kegiatan pendidikan dan latihan di Malang, saya dan beberapa teman diberikan tugas untuk membuat laporan tentang usaha berskala kecil yang ada di sekitar lokasi diklat. Waktu yang diberikan sangat singkat berkisar satu jam, sehingga setelah berembug dengan teman akhirnya dipilihlah sebuah warung bakso. Selain lokasi yang dekat, faktor penghuni perut yang sering complain menjadi salah satu pertimbangan dan penentu untuk memasuki warung bakso. Tampaknya warung bakso tersebut sangat digemari masyarakat, karena benyak pengunjung yang datang untuk membelinya.

Duduk berhadapan, langsung membuat schedule dan pembagian tugas sambil menunggu pesanan datang. Mencoba untuk mendekati sang pemilik warung bakso, untuk sekedar meminta informasi tentang usahanya. Deal tercapai. Pemilik warung siap dan alhamdulillah tidak berkeberatan.  Mengingat warung ramai maka sang pemilik kemudian memanggil beberapa tenaga kerja yang ada didalam rumah untuk menggantikan posisi  sang pemilik warung bakso untuk melayani para pembeli. 

Interview dengan pemilik warung menjadi tugas saya. Sambil menikmati bakso obrolan santai saya ciptakan, agar betul-betul memperoleh informasi yang saya harapkan. Sangat sederhana pertanyaan yang saya ajukan untuk membuka pembicaraan. Pertanyaan berkisar tentang faktor yang mempengaruhi untuk mendirikan warung bakso ini. Sungguh diluar dugaan saya, pertanyaan ini ternyata membawa kenangan sang pemilik bakso ke tahun  1998, saat negeri kita ini terkena krismon. Sang pemilik bakso bercerita panjang lebar tentang usaha pertama yang dahulu digelutinya adalah sebuah warung makan yang besar dan sukses, namun krismon telah menghancurkan usahanya.

Beberapa tahun kemudian, tahun 1990-an beliau dengan segala daya upaya akhirnya dapat membuka usaha baru yaitu warung telekomunikasi alias wartel. Usaha wartel terus berkembang karena prospeknya sangat bagus, tetapi pada akhirnya usaha  wartel rontok juga dengan kehadiran handphone. Usaha wartel yang didirikan pun terbentur dan termakan oleh kemajuan tehnologi. Tehnologi memang bagai mata pisau yang sangat tajam, manakala kita tak mampu mengarahkannya maka kerugianlah yang akan kita dapat.

Kegagalan tak mampu membunuh jiwa bisnisnya. Sebuah spirit yang fantastis, ditunjukkan kepada kita yaitu sikap tanpa kenal lelah dan selalu membaca peluang yang muncul. Berawal dari kegagalan-kegagalan , akhirnya usaha warung bakso menjadi alternatif sebagai pengganti usaha wartel dan usaha warung baksonya masih tetap eksis sampai saat ini. Bahkan tergolong sukses karena banyak penikmat bakso yang datang.

Uraian dan jawaban dari satu buah pertanyaan rasanya sudah cukup dijadikan dasar menyusun laporan tentang usaha skala kecil. Waktu tersisa 20 menit, pertanyaan-pertanyaan mengenai permodalan, bahan baku, alat dan yang lain-lain tidak sempat saya tanyakan karena waktunya yang sangat terbatas. Pertanyaan yang kedua atau terakhir adalah tentang bagaimana caranya sehingga usaha warung bakso ini dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat. Luar biasa,  beliau menjelaskan dengan sangat perfect tentang konsep Attitude, Attention dan Action dalam pelayanan prima. Sikap, perhatian dan tindakan kita adalah kunci dalam memberikan layanan kepada konsumen, begitu penjelasannya.

Sangat asyik sebenarnya ngobrol, namun waktu rasanya berjalan cepat. Akhirnya disisa waktu yang ada laporan disusun secara sederhana. Setidaknya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari sang pemilik warung bakso, diantaranya adalah karakter kerja keras, berani mengambil resiko, tahan banting, pandai  mengambil peluang, penguasaan tehnologi dan karakter positif lain yang dapat kita tauladani. Terima kasih untuk sang pemilik warung bakso di Malang sana. Terima kasih atas sharingnya. Salam ..

Kegiatan Silaturahmi di Sekolah

Hari pertama masuk sekolah usai liburan Pasca Hari Raya Idul Fitri 1432 H akhirnya tiba. Segenap warga sekolah berkumpul di pendopo untuk mengikuti kegiatan silaturahmi keluarga besar SMK Negeri 1 Ambal. Kegiatan ini dimulai tepat pukul 08.00 dengan serangkaian acara yang telah dipersiapkan oleh sekolah dengan bantuan anak-anak OSIS.

Kegiatan silaturahmi tahun ini terasa sangat berbeda, karena dilakukan secara lesehan dan format acaranya pun dirangkai sedemikian rupa sehingga suasana kebersamaan betul-betul tercipta. Usai pembukaan acara, kepala sekolah menyampaikan beberapa program sekolah dan ditindaklanjuti dengan season dialog atau tanya jawab dengan anak-anak. Beberapa anak banyak memberikan sorotan tentang sarana  prasarana sekolah dan secara umum  tentang tata tertib sekolah.
Menyimak siraman rohani
Sebagian dari dewan guru

Tidak lupa para wakil kepala sekolah pun diberikan kesempatan untuk memaparkan program-programnya dan selanjutnya acara inti silaturahmi diisi dengan siraman rohani oleh guru agama yaitu bapak Masngud Abdillah. Saling berjabat tangan atau bersalaman menjadi penutup acara.

Minggu, 04 September 2011

Cerita Mistis di Gedung Tua

Salah satu gedung  eks Sari Nabati
Pernah singgah di Kebumen via stasiun Kebumen, atau sekedar melintas dengan kereta api melihat sepintas bangunan-bangunan tua yang  ada di sebelah utara stasiun Kebumen. Gedung tua yang besar-besar dan tak terurus itu dahulunya adalah sebuah pabrik minyak kelapa Sari Nabati yang ada di wilayah Keluaahan Panjer Kebumen. Arealnya sangat luas dan sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan dan dibiarkan mangkrak, beberapa gedung sudah hancur dan tak beratap serta tumbuh rumput yang sangat rimbun setinggi setengahnya dari gedung tersebut.

Menurut beberapa informasi yang saya peroleh, gedung tua ini adalah milik Perusahaan Daerah Jawa Tengah dan masih dijaga oleh beberapa karyawan saja. Pabrik minyak kelapa tersebut berhenti beroperasi sekitar tahun 1986 dan gedung yang masih  ada dan layak pakai seperti rumah dinas disewakan kepada masyarakat yang memerlukannya. Sebagian gedung yang lain dialihfungsikan menjadi tempat lapangan bulutangkis dan disewakan kepada beberapa perkumpulan atau klub bulutangkis yang ada di Kebumen. GOR Gembira, satu-satunya GOR indoor di Kebumen belum 100% siap pakai, sehingga masih menggunakan lapangan yang ada di gedung tua tersebut. 
Lapangan bulutangkis di gedung tua eks Sari Nabati
Bermula dari bulutangkis ini cerita muncul. Kebetulan jadwal anak saya berlatih diklub yang diikuti adalah sore hari mulai jam 14.30 hingga jam 19.00 untuk hari Senin, Rabu, Jum'at dan Sabtu. Sedangkan hari Minggu jam latihan adalah pagi jam 08.30 hingga jam 12.00. Hampir sebagian besar para orang tua atau wali yang mengantar tidak langsung pulang atau pergi. Para orang tua biasanya ikut menyaksikan dan memantau perkembangan latihan anak-anak, khususnya saat hari libur seperti hari Minggu. 
Beberapa gedung yang hancur
Minggu pagi, saat saya dan para wali siswa lain berkumpul dan bersendau gurau disekitar lokasi latihan tiba-tiba terdengar suara "gooongggg" yang menggema. Sesaat obrolan terhenti, dan saling memandang. Namun demikian obrolan berlanjut tanpa menyinggung suara gema tersebut. Pada hari Minggu berikutnya berkisar jam yang sama sekitar jam 08.30 sampai 09.00 suara yang berbunyi " gooongg " itu muncul lagi. Suara itu terdengar dari ruang yang berisikan kursi-kursi rongsok. Rasa penasaran muncul dan akhirnya kami menanyakan kepada seorang warga yang berjualan disekitar lapangan. Penjelasan yang singkat, namun saya segera memahami dan mengambil kesimpulan bahwa cerita mistis di gedung tua  ini memang ada dan harus meyakininya. 
Suara gong muncul dari ruang ini
Sampai saat ini setiap hari minggu saya pun sudah paham dan bahkan berharap menantikan suara gong tadi, sebagai tanda untuk memulai latihan bulutangkis bagi anak-anak. Bagi anda yang penasaran, silakan langsung ke TKP. Hingga suatu saat ketika saya berselancar di dunia maya saya tak sengaja membuka tentang Situs Pamokshan Gajah Mada  dan inilah isinya :


Situs pamokshan Gajah Mada di Panjer Kebumen yang terdapat di dalam kompleks pabrik minyak kelapa Sarinabati Panjer Kebumen Jawa Tengah yang tak terawat. Kini situs ini bercampur dengan kursi2 rongsok. Lokasi ini di dalam sebuah ruang gedung yang kini dijadikan tempat penyimpanan kursi kursi rongsok. Dalam hari hari tertentu sering terdengar suara gong menggema dilokasi ini.

Sabtu, 03 September 2011

Daging Pun Dapat Terbang

Table Manner
Hampir setiap tahun sekali sekolah kami mengadakan kegiatan table manner. Sudah paham kan apa itu table manner. Singkatnya, pada dasarnya table manner merupakan  tata krama dan etiket  perjamuan makan secara internasional. Jadi ada aturan-aturan khusus yang perlu dicermati dalam jamuan makan minun ini, tidak asal makan minum seenaknya sendiri. Oleh karenanya program table manner tetap berjalan di sekolah kami karena relevansinya memang masih ada.


Pelaksanaan table manner dari sekolah kami biasanya dilakukan di restoran atau hotel ternama di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kerangka menu yang disajikan dalam table manner umumnya terdiri dari Appertizer (menu pembuka untuk menimbulkan selera makan), Soup (makanan mengandung cairan yang berfungsi sebagai penyela), Main Course (menu utama dengan porsi lebih besar, biasanya dari unsur daging sapi, ayam dan unsur daging lain), Dessert (makanan penutup, misal puding, es cream dan sejenisnya) serta Coffe/Tea.

Bermula dari sinilah cerita lucu dan memalukan ini terjadi. Pada saat menikmati menu main course itulah anak-anak saya tampaknya banyak yang tegang. Hampir seluruh anak, sekitar 50 anak tampak ragu-ragu untuk menikmati daging sapi dengan campuran sayuran (beef tenderloin with mixed vegetables) yang sudah tersedia dimeja makan. Padahal di awal pertemuan sebelumnya sudah disampaikan bagaimana cara untuk menikmati  main course-nya,  bagaimana cara memegang dan menggunakan pisau serta garpunya. Tapi maklum anak -anak desa, jadi tetap saja tidak terbiasa dengan jamuan makan yang formal seperti itu. Kalau hanya sekedar makan mungkin tidak menunggu waktu lama sudah habis. Hehehe ..

Melihat kondisi seperti itu saya memutuskan untuk keliling dari meja makan yang satu ke meja makan yang lain guna memberikan support kepada anak-anak agar tidak ragu-ragu untuk menikmati main course. Benar saja anak-anak mulai menikmati, walau  dengan sangat hati-hati.  Awalnya tidak ada suara sama sekali,  beberapa saat kemudian sesekali  terdengar suara-suara dari benturan pisau, garpu dan plate (piring). Saya pun kembali menuju meja makan semula.  Belum setengah menit saya duduk, terdengar suara yang sangat mengagetkanku. "Cringggggg ...." (  lho  kok cringgg, tak tahulah pokoknya ada pisau dan garpu terjatuh). Tak hanya pisau dan garpu, dagingnya pun ikut terbang dan jatuh dikolong meja. Suasana tenang pun akhirnya pecah juga. Hahahahaha  ...semua tertawa dan semua pandangan mata termasuk saya (tapi saya tak tertawa lho, hehe..),  secara refleks tertuju ke meja yang terletak paling ujung.  Jelas terlihat siapa pemilik wajah pucat dan senyum kecut di ujung sana. Waduhhh, budget bengkak nih, tambah satu paket lagi.


Kamis, 01 September 2011

Musim Reuni Telah Tiba

Usai reuni, panitia foto bareng
Setelah sebulan penuh kita menjalani puasa ramadan, dan usai melampaui perjuangan yang melelahkan  untuk mudik alias pulang kampung maka saatnya kini kita bergembira di hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri yang lebih familiar disebut lebaran, adalah momen yang tepat bagi kita semua untuk saling bersilaturahmi dengan keluarga tercinta dan tetangga di sekitarnya. Berbagi kata maaf yang tulus, berharap keihlasan yang hakiki semua pihak.


Momen lebaran selain berbagi maaf dengan keluarga dan sanak saudara juga sering dijadikan sarana untuk bertemunya kembali dengan teman-teman semasa sekolah dahulu atau kita kenal dengan reuni. Melalui reuni  kita dapat bersatu kembali setelah bertahun-tahun terpisah oleh jarak, tempat, ruang dan waktu. Dengan reuni  ini pula kita  merenda cerita-cerita usang, berbagi cerita konyol, cerita tragis, cerita cinta dan sejuta cerita lainnya. Masa sekolah memang masa yang tak akan terlupakan,  dan betul memang apa kata sebagian besar orang bahwa masa sekolah merupakan masa yang paling indah. 

Musim reuni telah tiba, saya menyebutnya seperti itu. Saya pikir tidak berlebihan saya mempunyai asumsi seperti itu. Saat ini, hari lebaran plus satu saja (H+1) sudah banyak kegiatan reuni yang saya lihat, bahkan kegiatan reuni sudah terdengar informasinya semenjak bulan ramadan lalu. Melalui beberapa siaran radio, koran, televisi lokal dan berbagai spanduk di pinggir-pinggir jalanan serta jejaring sosial terkenal semisal Facebook. Planning yang matang tampaknya akan menjadi acuan keberhasilan pelaksanaan reuni, sehingga jauh hari sebelum hari pelaksanaan telah dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Beberapa kalangan ada yang menilai bahwa reuni adalah kegiatan bersenang-senang semata. dan sedikit sekali faedahnya. Namun bagi saya pribadi ada banyak manfaat atau nilai plus dari pelaksanakannya reuni. Pertama, terjaganya persaudaraan, solidaritas dan jalinan pertemanan yang telah dipupuk pada masa terdahulu. Kedua, reuni menjadi sarana untuk saling membantu sesama teman, terutama bagi mereka yang kurang berhasil dari sisi sosial ekonomi. Ketiga, reuni dapat menjadi sarana untuk berbagi informasi terkait dengan dunia kerja. Keempat, reuni dapat dijadikan sebagai pelecut bagi orang yang kurang berhasil setelah bertemu dengan teman-teman lain yang lebih beruntung dan berhasil. Sedangkan yang terakhir atau kelima adalah reuni dapat dikatakan sebagai sarana refreshing atau penyegaran, dengan menyingkap kenangan-kenangan masa sekolah maka kegembiaraan dan kebahagiaan muncul.

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...