Berapa uang yang anda sisihkan untuk belanja buku setiap bulannya ? Bagi kebanyakan orang yang selalu ribet dengan urusan pekerjaannya, membeli buku adalah sesuatu hal yang dirasakan kurang penting. Tapi bagi sebagian orang yang ingin selalu menambah wawasan dalam berbagai hal, membeli buku adalah suatu keharusan. Menyisihkan rupiah untuk dapat menikmati buku-buku yang dianggap perlu adalah usaha untuk membuka diri dari pikiran-pikiran orang lain dalam hal ini adalah sang pengarang.
Buku adalah sumber ilmu. Setidaknya dengan kalimat itu kita bisa memaknai bahwa jikalau kita ingin mendapat ilmu berarti kita harus rajin membaca buku. Buku memberikan manfaat kepada kita yang tidak terhingga. Buku adalah jendela dunia. Demikian hal yang sering kita dengar. Buku sebagai jendela dunia bermakna bahwa melalui aktivitas membaca buku berarti kita telah berusaha untuk tidak menutup diri dari berbagai informasi yang ada. Oleh karenanya membeli buku perlu menjadi keharusan bagi kita, terutama bagi yang ingin selalu mendapat berbagai pengetahuan, wawasan dan informasi lain yang tidak kalah penting.
Sudah sekian lama kebiasaan ini saya lakukan, target minimal satu buku untuk satu bulan untuk ukuran saya lebih dari cukup. Membeli buku tidak harus memilih harga yang mahal, paling utama dalam memilih buku adalah disesuaikan dengan keperluan kita. Saat booming model pendidikan karakater di sekolah-sekolah, maka saya segera mencari buku yang terkait dengan pendidikan karakter. Simple saja, tidak neko-neko, disesuaikan dengan kebutuhan.
Tujuh buku, lumayan .. |
Namun bulan ini rasanya menjadi bulan yang luar biasa, dengan budget sekitar Rp 120.000,- saya mendapatkan tujuh buku sekaligus. Walau harus mencari dengan cara mengobrak-abrik buku-buku yang ada, plus keringat yang menetes karena harus berdesak-desakan dengan para pemburu buku yang lain, tapi saya tetap puas dan berbahagia. Hal ini karena budget sebesar itu paling tidak hanya dapat satu atau dua buah buku pada bulan-bulan biasa. Pasar Buku Murah Kebumen, sebuah even yang diselenggarakan di Gedung Setda Kebumen dan hingga kini masih berlangsung ternyata sangat membantu. Buku boleh saja murah, tetapi isinya bukan murahan.
Bagi saya keberadaan buku tetap dirasa sangat penting, walau akhir-akhir ini kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi informasi mulai mengalihkan perhatian orang untuk berpaling dari buku beralih kepada era digital melalui dunia maya. Banyaknya konten yang free, sehingga memudahkan untuk mendapatkan sumber ilmu dari dunia internet. Namun buku tetap memiliki pangsa pasar tersendiri.
Semoga bermanfaat. Salam ..
4 komentar:
weh, tembus ureport, mantap!
Langsung meng setda kiye ngko bengi sekalian malam mingguan.. Matur nuwun pak.
@Bibit : sip, selamat malam mingguan. Saya sudah semalam nongkrong di setda.
sama di shoping jogja murah murah mana ?
@imam : ini spesial, harga hancur abiss. Cuman even ini hanya seminggu. Salam ..
Posting Komentar