Kamis, 24 Maret 2011

KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA

Materi ini juga merupakan resume dari berbagai sumber dan masuk materi untuk kelas XI.
 
1.  Kebijakan harga produsen
    Kebijakan harga produsen ada 2 bentuk, yaitu :
    a. Shinning Price (harga setinggi mungkin)
    alasan : perush belum punya saingan,  produk untuk kalangan  atas
    b. Penetration Price (hrga srendah mungkin)
    tujuan: menerobos produk perush lain  masuk dalam pasar


    2.  Kebijakan harga grosir
    Cara yang dilakukan misalnya memberikan potongan harga, baik karena pembayaran tunai atau pembelian dalam jumlah banyak

    3.   Kebijakan Harga Retailer
    1. Margin price (berdasar perkiraan, kalau sudah untung, barang dijual)
    2. Lining Price (berdasar pada barang yang sejenis dari berbagai merk, diberikan harga yang sama).
    3. Competitor Price (harga murah, tujuannya memperoleh reputasi sebagai toko termurah).
    4. Judgement Price (berdasarkan perkiraan, dalam satu kotak ada satu/dua potong barang yang bagus)
    5. Customary Price (harga produk stabil dan tidak ada perubahan. Jika bahan baku meningkat maka harga pokok meningkat).
    6. Odd Price (penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli).
    7. Combination price (dilakukan dengan kombinasi barang, misal produk sampho dengan sisir).

    TUJUAN PENETAPAN HARGA
    1. Mendapatkan share pasar
    2. Memperoleh harga maksimum
    3. Mempromosikan produk
    4. Memanfaatkan keuntungan
    5. Mencapai keuntungan
    6. Mencapai hasil penjualan maksimum

    STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK 

    RAPID SKIMING, yaitu :
    menetapkan tingkat harga penjualan produk yang tinggi dan dengan promosi yang tinggi pula. 
    Tujuan : memperoleh laba per unit yang maksimal sebelum para pesaing memasuki pasar.

    RAPID PENETRATION, yaitu :
    menetapkan harga produk rendah, promosi tinggi.
    Tujuan : menyusup dan memasuki pasar secepatnya.

    SLOW SKIMING, yaitu :
    menetapkan harga penjualan produk yang tinggi.
    Tujuan : memperoleh laba per unit sebelum para pesaing memasuki pasar.

    SLOW PENETRATION, yaitu :
    menetapkan harga produk rendah dengan promosi rendah. Tujuan : merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat.


    PENETAPAN HARGA JUAL

    Nilai tukar barang adalah : kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan sejumlah uang.
    HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL  :

    a. Masalah Biaya
    Harga ditetapkan untuk menutup biaya yang dikeluarkan.
    Cara penetapa harga jual berdasarkan pendekatan biaya dapat dilakukan : 

    METODE PENETEPAN HARGA BIAYA PLUS (COST PLUS PRICING)

    misal:
      biaya produksi 100 barang :
      biaya bahan baku                    Rp   3.000.000,-
      biaya tenaga kerja                   Rp      550.000,-
      biaya lain2 (sewa, gaji
      pimp, gaji kary, dll)                  Rp      450.000,-
                                                     Rp   4.000.000,-

      Keuntungan yang diinginkan 20% dari total biaya.
      Sehingga harga seluruhnya Rp 4.000.000 + (20% x Rp 4.000.000) = Rp 4.800.000,-
      Harga satuan : Rp 4.800.000 : 100 = Rp 48.000,- 

      METODE PENETEPAN HARGA MARK UP (MARK UP PRICING)
      Dilakukan dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang dengan prosentase tertentu.
      Contoh : 
      harga beli brg dagangan             Rp   5.500.000,-
      biaya pengelolaan dan penj.       Rp      150.000,-
      Keuntungan yg diinginkan          Rp      450.000,- 
      Harga jual:  Rp 5.500.000 + (150.000 + Rp  450.000) = Rp 6.100.000,-
      b. Masalah Permintaan 
      Sifat permintaan berpengaruh terhadap penentuan harga dan volume penjualan.
                  Harga NAIK maka Volume penj TURUN
                  Harga TURUN makaVolume penj NAIK
      Strategi harga berorientasi pada permintaan didasarkan :
                  * persepsi kons thd suatu produk(perceive   value pricing)
                  * diskriminasi  harga (demand differential pricing) 

      c. Masalah Persaingan
      Ada 2 jenis penetapan harga berdasar persaingan :
      1.      Tingkat harga rata-rata industri (going rate pricing), dilakukan karena perusahaan kesulitan menentukan harga produk, sulit mengetahui reaksi pembeli dan saingan dalam penetapan harga dipasar.
      2.      Harga Tender/pelelangan (seaded-bid-pricing),       penetapan dilakukan dalam sampul tertutup, pembeli dapat memilih penjual yang memiliki harga terendah.

      d. Masalah Pasar
      Metode penetapan harga yg digunakan:
      1.  Penetapan harga dengan biaya tambah, harga satu unit produksi senilai biaya total produksi ditambah laba yang diharapkan.
      2.  Harga didasarkan pada kondisi pasar bersaing, penetapan dilakukan sama dgn harga produk pesaing.
      3.  Harga didasarkan keseimbangan perkiraan permintaan dengan suplai penetapan melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.


       

      1 komentar:

      jauhari mk, MM mengatakan...

      penjelan mengenai harga jualnya sangat baik, dijelaskan juga dengan contoh contoh penerapannya.

      kalau diperbolehkan saya ingin menambahkan, aplikasi penetapan harga dengan menggunakan konsep BEP dan markup. sistem ini sangat baik jika di gunakan di bisnis rumahan. jika ingin melihat detail aplikasinya bisa di baca di http://finplanner-jauhari.blogspot.com/2011/10/men-setting-harga-jual-untuk-bisnis.html

      salam

      Panorama Pantai Menganti

      Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...