Minggu, 06 Februari 2011

Motivasi Belajar


Dalam makalah penulis tentang “ Pembelajaran Model Proyek Pada Mata Diklat Kewirausahaan”,(www.rasimunway.blogspot.com)  dijelaskan bahwa kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya kaitan itu, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percakapan sehari-hari kita secara spontan sering mengucapkan istilah kegiatan “ belajar-mengajar” menjadi kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat adalah benar. Namun,  benarkah bahwa agar terjadi kegiatan belajar harus selalu ada orang yang mengajar ? Benar pulakah bahwa setiap kegiatan mengajar pasti selalu menghasilkan kegiatan belajar ? Jawabannya : belum tentu. Artinya, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus selalu ada orang yang mengajar. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat menghasilkan kegiatan belajar (Aristo Rahadi, Drs., 2003 : 5).
Hal menarik yang perlu dicermati dari pemikiran di atas adalah, bahwa belajar sebenarnya merupakan kegiatan yang dapat terjadi pada semua orang.  Tanpa mengenal batas usia, tempat dan dapat berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dapat dilakukan setiap orang untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Lebih lanjut Drs. Aristo Rahadi dalam bukunya “ Media Pembelajaran “ menerangkan bahwa kegiatan mengajar dapat dikatakan berhasil hanya apabila dapat mengakibatkan / menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha guru untuk membuat siswa belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya.
Dalam konteks kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin  melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.
a.  Motivasi Intrinsik.
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Bisa dikatakan motivasi intrinsik merupakan bawaan manusia sejak lahir atau sebagai fithrah.
b. Motivasi Ekstrinsik.
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi ini muncul setelah individu bersangkutan berinteraksi dengan berbagai macam kondisi lingkungan.
Dalam makalahnya tentang “Motivasi Belajar Dan Upaya Peningkatannya” Dita Oktarianti (www.oktariantiyahoo.blogspot.com) mengelompokan motivasi menjadi dua berdasarkan kebutuhan dasar yaitu, motivasi primer dan motivasi sekunder.
a. Motivasi primer adalah motivasi yang di dasarkan pada motif-motif dasar, motif-motif dasar ini umumnya berasal dari segi biologis dan jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya
b. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Berbeda dengan motivasi primer, motivasi ini muncul setelah manusia berinteraksi dengan lingkungannya
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa  dapat (1) menyadarkan kedudukannya pada awal, proses dan hasil belajar (2) menginformasikan kekuatan usaha belajar (3) mengarahkan kegiatan belajar (4) membesarkan semangat belajar (5) menyadarkan proses belajar kemudian bekerja.
Motivasi bagi guru berguna untuk  (1) membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat belajar siswa sampai berhasil (2) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam ragam: acuh, tak memusatkan perhatian,  bermain di samping yang bersemangat belajar (3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara beberapa peran: penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik (4) “unjuk kerja” rekayasa pedagogis: semua siswa berhasil, “ mengubah siswa ” tak minat menjadi bersemangat belajar, siswa cerdas  tak berminat menjadi bersemangat belajar. (www.psb-psma.org)
Motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yang baik. Motivasi merupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik. Motivasi belajar tentu berkaitan dengan psikologis peserta didik atau siswa.  Namun demikian tidak semua peserta didik atau siswa memiliki kesamaan dalam hal motivasi untuk belajar. Hal ini karena keragaman karakter yang dimiliki oleh masing-masing siswa.  Sisi lain siswa lebih fokus pada pembelajaran, sisi lain siswa kurang semangat atau tidak memiliki gairah dalam pembelajaran.
Siswa yang fokus pada proses pembelajaran dapat disebabkan karena dalam dirinya terdapat stimulus, rangsangan ataupun dorongan yang  kuat untuk belajar. Sedang bagi siswa yang kurang memiliki dorongan untuk serius dalam proses pembelajaran ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, dalam hal ini seorang guru harus mampu memberikan ”sentuhan-sentuhan” berupa motivasi agar siswa tersebut memiliki gairah dalam belajar.
         M. Sobry Sutikno dalam http://www.sobrycenter.com menerangkan ada beberapa  strategi yang bisa  digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik
2. Hadiah
3. Saingan / Kompetisi
4. Pujian
5. Hukuman
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
7. membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi
10. Menggunakan media yang  baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...