Seminar kewirausahaan (Vivanews) |
VIVAnews - BPS mencatat terjadi lonjakan jumlah pengangguran di Aceh mencapai 15.400 orang, dari sebelumnya 149.000 orang pada Agustus 2011 menjadi 164.400 orang pada triwulan I 2012. Jika dipersentasekan, total pengangguran tersebut mencapai 7,87 persen dari jumlah angkatan kerja di Aceh yakni sebanyak 2.087.700 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding rata-rata tingkat pengangguran nasional yang sekitar 6 persen.
Meski kekayaan alam di Aceh sangatlah besar, namun hal itu belum tergarap secara maksimal. Oleh karena itu perlu peran serta semua pihak baik pemerintah dan partai politik untuk ikut memajukan perekonomian Aceh.
Melihat fenomena tersebut, PAN mengajak generasi muda Aceh untuk bangkit dan meraih kembali predikat aceh yang makmu hingga pernah tersohor ke luar negeri dimasa lampau. Untuk itu, Melalui program “60 hari bisa menjadi wirausahawan,” PAN mengajak generasi muda aceh bisa hidup mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
Ketua DPP PAN yang juga menteri Kehutanan Zulkfli Hasan berharap program ini bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di bumi Serambi Mekah. Sehingga, jumlah penganguran sebanyak 2 juta lebih tersebut bisa berkurang secara drastis.
"Jika tercipta banyak pengusaha muda yang bisa menggerakkan roda perekonomian maka akan menimbulkan efek domino yang cukup tinggi. Dan pada akhirnya pengangguran dipropinsi ini bisa berkurang secara signifikan,” tegasnya.
Melalui program pembinaan dan penjaringan generasi muda Aceh untuk dapat berwirausaha ini,Dijelaskan Zulkifli Hasan disetiap pelosok aceh akan tercipta industri kecil dan menengah yang mampu menggerakan roda ekonomi setempat.
“Melimpahnya sumberdaya Alam di seluruh pelosok Aceh harus bisa dimanfaatkan penduduk setempat jika mereka jeli. Namun untuk dapat melihat hal itu sebagai peluang usaha maka generasi muda perlu bimbingan baik dari pemerintah dan partai politik seperti PAN,” tambahnya.
Program pemberdayaan ekonomi PAN ini tidak sekedar bagi-bagi duit sebagai moda usaha melainkan juga ada pembinaan sehingga generasi muda bisa menjalankan roda bisnisnya dan membentuk jaringan yang kuat untuk memajukan perkonomian Nangro Aceh Darussalam.
“Dalam program ini generasi muda tidak hanya diberikan modal awal untuk usaha tetapi juga mendapatkan pelatihan yang cukup dari kalangan dunia usaha hingga mereka mampu mengenbangkan usahanya,” jelas Zulkifli Hasan.
Menurut Menhut adalah dalam program ini terkandung unsur kompetisi yang dilakukan di 11 kota di Indonesia. “Tujuan kompetisi ini adalah untuk mencari entrepreneur muda yang benar-benar mau berusaha dan gigih untuk merubah nasibnya dan menciptakan lapangan kerja baru. Ke 11 kota yang akan dijadikan ajang kompetisi kewira usahaan tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Aceh dan Jayapura,” imbuhnya.
Meski kekayaan alam di Aceh sangatlah besar, namun hal itu belum tergarap secara maksimal. Oleh karena itu perlu peran serta semua pihak baik pemerintah dan partai politik untuk ikut memajukan perekonomian Aceh.
Melihat fenomena tersebut, PAN mengajak generasi muda Aceh untuk bangkit dan meraih kembali predikat aceh yang makmu hingga pernah tersohor ke luar negeri dimasa lampau. Untuk itu, Melalui program “60 hari bisa menjadi wirausahawan,” PAN mengajak generasi muda aceh bisa hidup mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
Ketua DPP PAN yang juga menteri Kehutanan Zulkfli Hasan berharap program ini bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di bumi Serambi Mekah. Sehingga, jumlah penganguran sebanyak 2 juta lebih tersebut bisa berkurang secara drastis.
"Jika tercipta banyak pengusaha muda yang bisa menggerakkan roda perekonomian maka akan menimbulkan efek domino yang cukup tinggi. Dan pada akhirnya pengangguran dipropinsi ini bisa berkurang secara signifikan,” tegasnya.
Melalui program pembinaan dan penjaringan generasi muda Aceh untuk dapat berwirausaha ini,Dijelaskan Zulkifli Hasan disetiap pelosok aceh akan tercipta industri kecil dan menengah yang mampu menggerakan roda ekonomi setempat.
“Melimpahnya sumberdaya Alam di seluruh pelosok Aceh harus bisa dimanfaatkan penduduk setempat jika mereka jeli. Namun untuk dapat melihat hal itu sebagai peluang usaha maka generasi muda perlu bimbingan baik dari pemerintah dan partai politik seperti PAN,” tambahnya.
Program pemberdayaan ekonomi PAN ini tidak sekedar bagi-bagi duit sebagai moda usaha melainkan juga ada pembinaan sehingga generasi muda bisa menjalankan roda bisnisnya dan membentuk jaringan yang kuat untuk memajukan perkonomian Nangro Aceh Darussalam.
“Dalam program ini generasi muda tidak hanya diberikan modal awal untuk usaha tetapi juga mendapatkan pelatihan yang cukup dari kalangan dunia usaha hingga mereka mampu mengenbangkan usahanya,” jelas Zulkifli Hasan.
Menurut Menhut adalah dalam program ini terkandung unsur kompetisi yang dilakukan di 11 kota di Indonesia. “Tujuan kompetisi ini adalah untuk mencari entrepreneur muda yang benar-benar mau berusaha dan gigih untuk merubah nasibnya dan menciptakan lapangan kerja baru. Ke 11 kota yang akan dijadikan ajang kompetisi kewira usahaan tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Aceh dan Jayapura,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar