Munculnya kesenjangan dan ketidaksesuaian kualitas output dari lembaga pendidikan tertentu dengan kualifikasi yang diharapkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) menjadi isu sentral tentang tidak adanya kesinambungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha atau dunia industri. Sebagai bukti konkrit yang menunjukkan hal tersebut adalah tidak sesuainya ketrampilan yang dimiliki oleh lulusan dengan jenis ketrampilan yang dipersyaratkan untuk menangani jenis pekerjaan atau untuk memegang suatu jabatan tertentu.
Siswi SMKN 1 Ambal Prakerin di Pringsewu Baturaden |
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah salah satu bentuk contoh dari pelaksanaan konsep link dan match. Istilah pendidikan sistem ganda sering disebut pula Praktek Kerja Lapangan (PKL), ada pula yang menyebut dengan On the Job Trainning (OJT), dan istilah sekarang banyak menyebutnya dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Prakerin merupakan bagian dari program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha/industri. Program tersebut diharapkan mampu untuk menjembatani sekaligus menutup kesenjangan yang terjadi antara dunia pendidikan dan dunia usaha selama ini.
Kegiatan prakerin diharapkan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi produktif sekaligus memberikan peluang kepada para siswa untuk mendapatkan pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dari Industri. Berikut ini merupakan tujuan dari Praktek Kerja Industri :
- Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional ( dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja ).
- memperkokoh ” link and macth ” antara sekolah dengan dunia kerja.
- Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.
- Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar