PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN
Transaksi keuangan adalah semua transaksi yang terjadi dalam usaha yang dapat mengakibatkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
Prinsip dasar pencatatan transaksi keuangan adalah dengan persamaan dasar akuntansi, yaitu :
HARTA = UTANG + MODAL , atau
AKTIVA = PASSIVA
H = U + M atau A = P
Atau :
H = U + M
M = H – U
U = H - M
Kekayaan perusahaan disebut HARTA atau Aktiva.
Aktiva yang berasal dari kreditur disebut UTANG
Aktiva yang berasal dari pemilik disebut MODAL
BUKTI-BUKTI TRANSAKSI
1. Cek
Surat perintah membayar kepada bank yang ditujukan pada orang yang namanya
tercantum dalam surat berharga tersebut sesuai besaran nominalnya.
2. Giro bilyet
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kpd yang bersangkutan
Surat perintah membayar kepada bank yang ditujukan pada orang yang namanya
tercantum dalam surat berharga tersebut sesuai besaran nominalnya.
2. Giro bilyet
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kpd yang bersangkutan
untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening ke rekening penerima yang namanya disebut dalam giro.
3. Kwitansi
Surat bukti transaksi pembayaran.
4. Faktur
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit
5. Nota kontan
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kontan
Catatan : Dalam nota umumnya terdapat istilah SE & O yang berarti jika terjadi kesalahan dalam perhitungan dapat dibetulkan lagi
Contoh transaksi :
- 2 Maret 1996 : Rahardjo setor Rp 40.000.000 utk pendirian perush “eRTaxi“
- 4 Maret 1996 : Perush. eRTaxi membeli mobil secara tunai Rp 12.000.000
- 6 Maret 1996 : Membeli secara kredit oli, minyak rem dan perlengk. Rp 650.000
- 15 Maret 1996 : membayar utang sebesar Rp 300.000
- Per 31 Maret 1996 : Pendapatan eRTaxi : Rp 8.000.000
- Per 31 Maret 1996 : Total biaya pengeluaran Rp 3.000.000, terdiri dari : Gaji Rp 1.750.000, Bensin Rp 500.000, Makanan/minuman Rp 250.000 dan Serba serbi Rp Rp 500.000.
- Per 31 Maret 1996 : Total biaya pengeluaran Rp 3.000.000, terdiri dari : Gaji Rp 1.750.000, Bensin Rp 500.000, Makanan/minuman Rp 250.000 dan Serba serbi Rp Rp 500.000.
- 31 Maret 1996 : Perush membayar cicilan pokok utang Rp 150.000
- 31 maret 1996 : Rahardjo mengambil Rp 1.000.000 untuk pribadi
Catatan transaksinya adalah :
AKTIVA | PASSIVA | ||||
Tgl | Kas (Rp) | Perlengk (Rp) | Kendaraan (Rp) | Utang (Rp) | Modal (Rp) |
2 4 | 40.000.000 12.000.000 - | 12.000.000 | 40.000.000 | ||
6 | 28.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 650.000 | 40.000.000 |
15 | 28.000.000 - 300.000 | 650.000 | 12.000.000 | 650.000 300.000- | 40.000.000 |
31 | 27.700.000 8.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 | 40.000.000 8.000.000 |
31 | 35.700.000 -3.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 | 48.000.000 -3.000.000 |
31 | 32.700.000 - 150.000 | 650.000 | 12.000.000 | 350.000 150.000- | 45.000.000 |
32.550.000 -1.000.000 | 650.000 | 12.000.000 | 200.000 | 45.000.000 -1.000.000 | |
31.550.000 | 650.000 | 12.000.000 | 200.000 | 44.000.000 |
Dari transaksi di atas dapat di buat Laporan Keuangan ( Laba/Rugi, Perubahan Modal dan Neraca ) seperti berikut :
Laporan Rugi Laba eRTaxi sebagai berikut :
Pendapatan usaha : 8.000.000
Beban usaha
Gaji 1.750.000
Bensin 500.000
Makanan minuman 250.000
Serba serbi 500.000
Jumlah beban : 3.000.000
Laba bersih : 5.000.000
Laporan Perubahan Modal eRTaxi
Modal awal : 40.000.000
Laba bersih 5.000.000
Pengambilan Prive (1.000.000)
Penambahan Modal bersih : 4.000.000
Modal Akhir : 44.000.000
Neraca Perusahaan eRTaxi
AKTIVA
Kas : 31.550.000
Perlengkapan : 650.000
Aktiva lancar : 32.200.000
Aktiva Tetap
Inventaris/kendaraan : 12.000.000
Jumlah aktiva : 44.200.000
PASSIVA
Utang dagang : 200.000
Modal : 44.000.000
Utang + Modal : : 44.200.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar