Selasa, 25 September 2012

Mengenang Kisah Saat Menonton Film G30S PKI

Poster G30S (tabloidbintang.com)
Beberapa puluh tahun silam, saat saya masih duduk dibangku sekolah dasar (SD Negeri Karangsambung) film G30S PKI adalah tontonan wajib bagi siswa-siswi. Masih teringat bagaimana para guru dengan tegas mengatur semua siswa untuk segera naik sebuah truk yang telah disiapkan menuju kota Kebumen. Perjalanan 18 kilometer dari Karangsambung menuju kota Kebumen sangat mengesankan, jalan yang berkelok dan pemandangan yang indah menjadi sebuah kenangan yang tidak mudah dilupakan.

Bernyanyi dan saling bersahutan dengan perasaan senang tanpa lelah ternyata mampu menghapus panasnya terik matahari siang itu. Gedung bioskop Star di Kebumen yang menjadi tujuan menonton film terlihat sudah. Seluruh siswa bersiap turun dari truk dan tak lama kemudian berhamburan menuju tempat antrian masuk ke dalam lokasi gedung bioskop mengikuti instruksi para guru.



Woow, ramai sekali.  Maklum, itulah pertama kali saya menonton film di gedung bioskop, hehehe ... Ternyata hampir seluruh tempat duduk yang ada penuh terisi oleh siswa-siswi  berseragam merah putih dari berbagai sekolah di penjuru Kebumen. Namun setelah ditata dan diatur oleh para guru, akhirnya dapat tempat duduk juga. Setelah muncul musik yang sangat khas dan logo PPFN maka kini saatnya menonton film dengan tenang sambil menikmati jajanan ala kadarnya yang disiapkan oleh orang tua.

Film G30S PKI atau sering dikenal dengan Film Pengkhianatan G30S PKI, ada juga yang menyebutnya Gestok (Gerakan Satu Oktober 1965) ini, seingat saya disutradarai oleh Arifin C. Noer. Beberapa pemeran dalam film tersebut jika tidak keliru adalah Ade Irawan, Umar Kayam dan Amoroso Katamsi. Film ini menceritakan peristiwa pada malam 30 September dan pagi harinya yaitu tanggal 1 Oktober 1965, yang konon terjadi adalah adanya pergolakan politik di negeri kita ini yang pada akhirnya menyebabkan beberapa pembunuhan terhadap para jenderal TNI oleh PKI.

Kenangan menonton film G30S PKI muncul lagi manakala TVRI satu-satunya stasiun televisi milik pemerintah memutar film tersebut setiap tanggal 30 September. Tidak bosan juga untuk menontonnya, walau saat itu televisinya masih hitam putih, milik tetangga lagi. Hahaha ... sangat-sangat mengesankan dan takkan terlupakan. Kelihatan orisinil banget dan ndeso-nya ..

Ketika lembaran-lembaran kehidupan baru muncul sebagai akibat dari gelombang reformasi, maka hapuslah sudah cerita kehebatan dan kedigdayaan orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto. Tidak luput pula nasib film G30S PKI yang pada masa jayanya selalu menghiasi layar kaca di akhir bulan September, kini tak terlihat sama sekali. Demikian juga dengan film-film lain yang bernuasa heroisme para pejuang negeri kita saat mempertahankan kemerdekaan. Hilang ditelan masa.

Mengapa penayangan film G30S PKI dihentikan ? Beberapa pihak menuding bahwa film tersebut adalah pembohongan publik yang dilakukan oleh pemerintah yang berkuasa saat itu. Alasan lain saya tak mampu menjawabnya. Biarlah para pakar, sejarawan yang lebih kompeten untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Ijinkan saya untuk tetap mengenang bagaimana cara seorangan anak desa ini menikmati film G30S PKI pada masa silam. Terimakasih dan salam ...

9 komentar:

Imam Riyadi mengatakan...

Flashback masa lalu yang penuh suka cita dikala masih sekolah tingkat dasar SD,saya juga mengalami hal demikian di sekolah kami yang tepatnya di daerah pedesaan. Nice Posting!!

Unknown mengatakan...

SIAPA YANG SALAH DAN SIAPA YANG BENAR???
SIAPA DALANG G30S???
SIAPA PENYEBAR ISU DEWAN JENDERAL?
SIAPA PENYEBAR ISU SAKIT PRESIDEN?
SIAPA YANG MENCULIK PARA JENDERAL?
SIAPA DIBALIK JATUHNYA SUKARNO?
SIAPA?? SIAPA?? SIAPA???
saya bingung harus percaya yang mana....

SILOKER mengatakan...

makasih infonya gan.. ane juga masih teringat film tersebut..

Rasimun Way mengatakan...

@Siloker : Ok bos, hanya bisa mengenang saja dan tidak pernah terlupakan. Salam

Rasimun Way mengatakan...

@Kota sekampung : mayoritas kita masyarakat awam, terkadang bingung juga dengan kebenaran sejarah di negeri ini.. Trimakasih

Rasimun Way mengatakan...

@Imam Riyadi : hehe .. terima kasih komennya. Salam,semoga sukses selalu

heri@bloger.com mengatakan...

film tersebut jauh lebih bermakna akan sejarah bangsa ini,...dengan mempertontonkan perjuangan anak bangsa dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.banyak anak yang seusia kita (25-30 tahun)yang merindukan film tersebut termasuk saya...hehehe....masih teringat bagaimana jendral AH Nasutian yang tertembak berusaha lari dari rencana pembunuhan PKI dengan meninggalkan keluarganya.saya masih ingat bagaimana mereka membuang jenazah para jendral ke lubang sumur.dan masih banyak lagi kejadian2 dalam film tersebut yang masih sy ingat sampai sekarang.

Rinaldo Maharditama mengatakan...

Kebetulan saya sedang baca-baca sejarah,mengenai G30SPKI.
Diceritakan,setelah pembunuhan jendral-jendral itu,PKI mengambil alih RRI,dan(ada satu lagi,cuma lupa).

Katanya,Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan,tapi kalau hanya seremonial saja,saya rasa percuma saja...

Rasimun Way mengatakan...

@heri : setidaknya kita dapat saling bercerita sekilas tentang sejarah masa lalu, walaupun belum tentu 100% kebenarannya. Terimakasih dan salam ..

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...