Kota Yogyakarta memang tidak asing lagi bagi kita semua. Ikon Malioboro sebagai tempat wisata belanja setidaknya mengingatkan kita, alangkah terkenalnya Yogyakarta di mata masyarakat Indonesia bahkan masyarakat internasional. Predikat sebagai kota pelajar, pariwisata dan budaya ternyata dapat mendorong orang untuk dapat menikmati suasana kota Yogyakarta.
Kalangan pelajar, mahasiswa banyak yang menempa diri di berbagai lembaga pendidikan atau universitas-universitas yang ada di kota gudeg ini.Potensi pariwisata Yogya yang sangat banyak tersebar di berbagai titik, sehingga semakin menambah daya tarik Yogya yang juga dikenal sebagai kota wisata. Oleh karenanya kita tidak perlu heran jika setiap hari wisatawan di kota Yogya sangat banyak kita temui baik wisatawan domestik maupun manca.
Malioboro sebagai ikon Yogyakarta, rasanya belum lengkap jika belum kita kunjungi saat kita berada di Yogya. Di Malioboro, jalanan sepanjang kurang lebih 1 kilometer ini dapat kita jumpai berbagai souvenir cantik, kaos oblong yang sangat khas dan aneka batik yang dijajakan para pedagang mulai dari ujung utara hingga selatan. Tidak hanya pedagang tradisional saja, bagi anda yang ingin belanja di mall pun tidak perlu khawatir. Di Malioboro, ritel modern dan tradisional dapat berdampingan secara wajar dan damai. Pas banget dengan mottonya, Yogya Berhati Nyaman.
Jika anda akan berkunjung ke Malioboro maka saya sarankan agar 'jangan' kesana saat pagi hari. Saran ini tentunya bagi anda yang secara nyata-nyata ingin berkunjung ke Malioboro untuk keperluan wisata belanja. Hal ini karena pada umumnya para pedagang, toko dan mall baru memulai aktivitasnya pada pukul 10.00. Sehingga jika anda paksakan menuju kesana pagi hari, yang anda akan lihat adalah aktivitas pada pedagang yang lalu lalang mulai mempersiapkan dagangannya.Hehehe .. kecuali jika memang anda ingin menikmati Malioboro saat pagi hari. Tidak masalah, Yogyakarta tetap nyaman.
Malioboro sepi dipagi hari |
Suasana pagi di jalanan Maliboro terkesan lengang, lalu lalang motor roda dua dan roda empat frekuensinya masih sangat sedikit. Di sudut-sudut jalan banyak terlihat para abang becak yang mangkal menantikan para penumpang menggunakan jasanya. Geliat Malioboro belum terasa sama sekali, walaupun beberapa penjaja makanan terutama penyedia sarapan pagi sudah banyak kita temui.
Jadi lebih afdol lagi, sebaiknya berkunjung ke Malioboro saat malam hari. Sensasi wisata belanja dengan berdesak-desakan, berjubel pengunjung di kawasan Maliboro akan sangat terasa. Di samping itu, saat malam hari kita dapat menikmati keindahan malam dengan menikmati kuliner khas Yogya dari para penjaja. Gudeg sebagai menu utama banyak kita temui, hal ini sangat lazim karena makanan khas Yogya adalah gudeg.
Terimakasih dan salam ..
2 komentar:
Saya kalo lagi ke Jogja juga jalan ke Malioboro nya malam hari, lebih ramai, walaupun saya nggak suka keramaian tapi Jogja memang lain dari yang lain
ya betul mas, kalo malam sensasinya lebih terasa. hehehe ..
Posting Komentar