Jumat, 05 Agustus 2011

Kunjungan ke Sentra Gerabah Kasongan


Gerbang Desa Wisata Kasongan (foto:ariesaksono)
Pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan juga masyarakat. Keluarga, pemerintah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk membantu terciptanya situasi dan kondisi yang menunjang dalam dunia pendidikan. Kerjasama yang baik antara berbagai pihak sangat diperlukan guna mewujudkan kemajuan dalam bidang pendidikan.


Salah satu wujud kepedulian dunia  usaha terhadap pendidikan adalah terbukanya dunia usaha untuk berbagi tentang aktivitas kesehariannya dengan warga sekolah.  Hari Selasa, 26 Juli 2011 bulan lalu, siswa-siswi Program Keahlian Tata Niaga SMK Negeri 1 Ambal yang duduk di kelas XI mengadakan kegiatan Kunjungan Industri di Desa Wisata Kasongan dengan unggulan produk-produk gerabah.

Kasongan adalah nama sebuah desa yang terletak di daerah dataran rendah bertanah gamping di Pedukuhan Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, sekitar 8 km ke arah barat daya dari pusat Kota Yogyakarta atau sekitar 15-20 menit berkendara dari pusat kota Yogyakarta. Desa Kasongan merupakan sentra industri kerajinan gerabah. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat atau tanah lempung. Kawasan ini merupakan wilayah pemukiman para pembuat barang-barang kerajinan berupa perabotan dapur dan juga beraneka macam barang-barang sejenisnya yang sebagian besar menggunakan tanah liat sebagai bahan baku (ariesaksono.wordpress.com)

Seluruh siswa tampak terkesima melihat Pak Surat (pengrajin) membuat sebuah fas bunga. Waktu yang sangat singkat untuk dapat membuat produk berupa fas bunga tersebut. Ketika Pak Surat mempersilakan kami untuk mempraktikan membuat beberapa produk gerabah, kesempatan itu tak dilewatkan begitu saja. Seluruh siswa menyerbu, mengambil tanah liat dan latihan mempraktikan beberapa produk gerabah. Hasilnya lumayan juga.
Aksi Pak Surat membuat fas bunga


anak-anak serius belajar membuat gerabah

Pak Surat menjelaskan, usai produk terbentuk maka tahapan berikutnya adalah pengeringan langsung dengan sinar matahari, kira-kira selama 4 (empat) hari. Pada tahapan selanjutnya adalah masuk ke tobong untuk proses pembakaran. Sampai akhirnya proses finishing dengan beberapa variasi hiasan.
Proses pengeringan
Pak Surat serius menjawab pertanyaan anak-anak

Tak terasa waktu 3 (tiga) jam berlalu dengan kegembiraan, beberapa hasil praktik diijinkan oleh Pak Surat untuk dibawa pulang. Kemudian Pak Surat membawa kami semua melihat proses pembakaran di tempat warga dan kegiatan terakhir adalah jalan-jalan disekitar  tempat industri gerabah Kasongan untuk mengetahui tentang proses pemasrannya. Sungguh pembelajaran yang sangat berharga dari Pak Surat.

Tidak ada komentar:

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...