Minggu, 15 Mei 2011

Meraih Cinta dan Rahmat Illahi

Hari Selasa, 10 Mei 2011 yang lalu. Alhamdulillah berkesempatan mengikuti Pembinaan Rohani Islam (Binrohis) dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen. Namun mohon maaf saya lupa dengan nama ustadzah yang mengisi Binrohis tersebut, yang pasti intisari dari Binrohis tersebut masih dapat saya ingat yaitu bagaimana meraih cinta dan rahmat Illahi. 

Rasulullah SAW. bersabda tentang hal  yang menerangkan perlindungan, rahmat dan cinta Allah kepada kita semua yang artinya : "Ada tiga hal yang jika dimiliki oleh seseorang, ia akan mendapatkan pemeliharaan Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya dan Allah akan senantiasan memasukkannya ke dalam lingkungan hamba-hamba yang mendapat cinta-Nya. Yaitu seseorang yang selalu bersyukur ketika Allah memberinya nikmat, seseorang yang mampu (meluapkan amarahnya) tetapi dia memberi maaf atas kesalahan orang, dan seseorang yang apabila marah, dia menghentikan rasa amarahnya. (HR Hakim).

Simpulan dari Hadits di atas adalah ada tiga faktor yang harus kita miliki dalam hidup ini. Pertama, mensyukuri nikmat.  Wujud dari mensyukuri nikmat itu bisa dilakukan dengan 1) bersyukur dengan hati, yaitu menyadari dan mengakui bahwa berbagai kenikmatan yang kita peroleh semata-mata karena anugerah Allah. 2) Bersyukur dengan lisan, bisa dilakukan dengan membaca hamdallah atas segala kenikmatan yang ada 3) Bersyukur dengan amal, yaitu memanfaatkan segala kenikmatan dari Allah untuk melakukan sesuatu yang diperintah dan dibenarkan oleh Allah SWT.

Simpulan yang Kedua, memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan kesalahan orang lain merupakan sifat terpuji dalam Islam dan mampu berlapang dada,  tak memiliki jiwa pendemdam adalah hal yang sangat terpuji. Allah berfirman yang artinya : " Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang lain mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (Al-A'raaf : 199).

Simpulan yang Ketiga, yaitu untuk meraih cinta dan rahmat Allah adalah dengan menghentikan kemarahan. Rasulullah SAW bersabda : " Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu." (HR Al-Baihaqi). Hadits lain yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim adalah : " Orang luat bukanlah orang yang dapat mengalahkan musuh, namun orang kuat adalah yang dapat mengontrol dirinya ketika marah."

Begitu sobat, inti Binrohis saat itu, perlunya kita untuk mensyukuri nikmat, memaafkan kesalahan orang lain dan menghentikan kemarahan untuk mendapat cinta dan rahmat dari Yang Kuasa. Suatu hal sederhana memang namun sangatlah sulit untuk bisa kita jalankan. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu mendapat cinta-Nya dan perlindungan serta rahmat-Nya. Amiiin...Terima kasih, semoga bermanfaat ..

Tidak ada komentar:

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...