Beberapa minggu yang lalu tepatnya dimulai tanggal 18 April 2011 secara serentak khususnya untuk siswa SMA/SMK ataupun Madrasah Aliyah melaksanakan Ujian Nasional tahun 2011. Berbagai persiapan pun dilakukan oleh siswa, orang tua maupun pihak sekolah sendiri. Sebagai bekal menghadapi Ujian Nasional, siswa dengan support orang tua bahkan dari awal sudah melakukan persiapan khusus dengan mengikuti berbagai kursus pada lembaga pendidikan di luar sekolah untuk mendapat materi tambahan. Orang tua pun ikut sibuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya agar Ujian Nasional dapat dilaluinya dengan nilai yang memuaskan. Support berupa pendanaan yang cukup mempengaruhi aktivitas anak dalam mempersiapkan Ujian Nasional.
Pihak sekolah pun tak kalah sibuknya. Atas nama gengsi atau prestasi, atau apalah namanya yang jelas sekolah berupaya maksimal untuk menuntaskan peserta didik yang mengikuti Ujian Nasioanl. Bermacam kegiatan seperti pendalaman materi, pengerjaan soal-soal dan pembahasannya dan Uji Coba Ujian Nasional pun sering dilaksanakan. Trend untuk melakukan doa bersama seminggu sebelum pelaksanaan Ujian Nasional pun menjadi bagian yang tak ditinggalkan dalam persiapan Ujian Nasional. Satu muaranya yaitu LULUS UJIAN NASIONAL.Sayangnya trend doa bersama itu dilakukan hanya satu tahun sekali, coba kalau direalisasikan secara rutin pasti akan lebih baik.
Seluruh elemen sekolah tentunya berharap adanya kelulusan 100% pada event tahunan ini. Tetapi yang perlu menjadi catatan khusus disini adalah bahwa Ujian Nasional bukan segala-galanya. Lulus Ujian Nasional bukan berarti kita berhenti total belajar, karena hakekat belajar adalah suatu proses yang berkesinambungan. Dan dalam masyarakatlah kita belajar yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar