Rhenald Kasali |
Dia menjelaskan sekolah sebenarnya tempat memperbaiki cara berpikir, namun sayangnya sekolah di Indonesia masih mengajar dengan cara menghafal. Seharusnya sekolah mengajarkan bagaimana cara berpikir kreatif dan kritis.
"Siswa harusnya diajarkan berargumentasi, sayangnya di sini saat belajar tangannya dilipat dan percaya apa yang dikatakan guru itu benar," katanya dalam acara Talkshow dan Launching Buku "Cracking Entrepreneurship" karya Rhenald di Jakarta, Kamis 5 Juli 2012.
Dengan sistem pendidikan seperti sekarang ini membuat masyarakat tidak mempunyai kemandirian yang akhirnya timbul mitos orang Indonesia tak bisa berbisnis. Padahal seorang yang berjiwa entreprenuership harus memiliki jiwa yang kritis dan kreatif.
Sayangnya pendidikan karakter di Indonesia masih belum menemukan kejelasan dan masih sekadar pendidikan kognitif, belum mendidik orang menjadi kreatif.
Ia menjelaskan kenapa kebanyakan pengusaha di Indonesia merupakan warga pendatang, seperti Arab, China, maupun yang lainnya. Hal ini karena mereka semua merantau ke negeri orang, dengan merantau timbul rasa kemandirian.
"Kita ini menggunakan sistem keluarga besar, usia 25 bahkan 40 masih tinggal sama orangtua dengan jaminan sosial keluarga besar," katanya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar