Selasa, 30 Agustus 2011

Usaha Musiman Warga Ambalresmi

Hotel Kuda
Sudah menjadi tradisi dan juga sudah menjadi agenda rutin dari PORDASI Kebumen bahwa seusai lebaran di wilayah Ambal selalu ada kegiatan pacuan kuda. Even ini dilaksanakan untuk menyemarakan Syawalan dan diselenggarakan di lapangan Tegalrejo, Ambal. Pada tahun ini skala lomba pacuan kuda tampaknya lumayan besar, karena  level-nya   untuk wilayah Jawa dan Bali.



Kegiatan rutin tersebut ternyata mampu mendatangkan peluang usaha musiman tersendiri bagi warga Ambalresmi yaitu berupa penyediaan tempat kuda atau kandang kuda yang saya sebut sebagai Hotel Kuda.  Sebagian besar rumah penduduk yang dekat dengan lapangan pacuan kuda dan memiliki pekarangan yang luas umumnya tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Hal ini sudah berlangsung lama sekali maka ketika lebaran akan datang  maka beberapa penduduk langsung meresponnya dengan menyiapkan tempat khusus bagi kuda-kuda pacu yang gagah dan tinggi besar dari berbagai kota.

Beberapa hari menjelang hari pelaksanaan lomba, saya mencoba mengintip ke salah satu rumah penduduk yang sangat saya kenal di Ambalresmi ,  4 kuda pacu sudah tampak di Hotel Kuda miliknya. Masing-masing berasal dari Bantul Yogyakarta dan Salatiga. Sementara 10 kamar atau kandang kuda sudah ter-booking untuk beberapa kuda dari  kota besar lainnya semisal dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Ambarawa, Wonosobo, Purwokerto tak tertinggal pula dari  wilayah Kebumen dan sekitarnya.


Hotel Kuda dibuat sangat sederhana dari beberapa pohon bambu dan beratapkan  seng. Setiap kamar  berukuran kurang lebih 3m x 3m dan beralasan jerami, istilah bahasa Kebumen disebut damen. Kewajiban dari pemilik hotel kuda adalah menyediakan tempat dan mencarikan rumput sebagai makanan tambahan kuda. Sedangkan makanan utama kuda ada dalam pengawasan langsung dari pemilik kuda yang biasanya memberikan kepercayaan kepada seseorang yang telah ahli dibidangnya. Untuk perkamar atau perkandang diisi satu kuda harganya memang tidak semahal hotel-hotel umumnya, perkamar dihargai sekitar Rp 150.000 hingga Rp. 200.000 dihitung dari persiapan sampai pelaksanaan pacuan (sekitar 5 hari).

Pelaksanaan lomba pacuan bulan lalu pengunjung yang memadati arena lomba setiap hari cukup banyak. Namun satu hal yang perlu diperhatikan oleh pengunjung adalah perlu ekstra hati-hati dalam menikmati pacuan kuda ini. Pengalaman yang  pernah terjadi, bahwa kecepatan kuda pacu yang sangat kencang sehingga mengakibatkan joki hilang kendali dan kuda dapat keluar dari race sehingga menabrak beberapa pengunjung yang dekat dengan garis pembatas.

Tidak ada komentar:

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...