Jumat, 22 April 2011

Alangkah Ngerinya Negeriku

Terilhami dari judul film Alangkah Lucunya Negeriku, muncul judul dalam postingan kali ini yaitu Alangkah Ngerinya Negeriku. Sudah lama saya posting tentang hal ini, namun seiring dengan perkembangan dan situasi yang terjadi saat ini rasanya revisi sangat diperlukan. Sebagai orang awam, mendengar dan melihat situasi terkini yang ada di negeri tercinta ini, rasanya patut saya berucap tentang kata-kata keprihatinan.

Keprihatinan di tahun 2011 berawal konflik Ahmadiyah, kerusuhan Temanggung dan peristiwa bom buku yang terjadi dipertengahan bulan Maret 2011. Paket buku yang ditujukan kepada Koordinator Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, itu dikirimkan pukul 10.00 WIB oleh seseorang yang beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas Bogor, Jawa Barat. Komunitas Utan Kayu terletak di Jalan Utan Kayu Nomor 68H, Jakarta Timur. Atas dasar atau dalih apapun, baik atas nama agama dan keyakinan serta seribu dalih pun, saya tak pernah mengerti maksud semua itu. Yang kutahu setiap kisah berakhir dengan aliran darah merah. Alangkah ngerinya negeriku.

Belum lama berselang dari peristiwa bom buku, muncul aksi bom bunuh diri dengan sasaran yang lebih ekstrim yaitu polisi yang sedang beribadah sholat Jumat di Masjid Mapolresta Cirebon. Belasan manusia terkapar, merintih dan mengerang, sementara sang pelaku tewas terbujur. Duuhhh Gusti ... saya hanya dapat mengaduh. Lagi-lagi kisah berakhir dengan aliran darah merah. Alangkah ngerinya negeriku.

Disusul tentang hilangnya beberapa  mahasiswa  yang dikaitkan dengan kasus pencucian otak dan segala berita terkait dengan NII. Kisah apa gerangan yang sedang terjadi di negeriku ini ? Hingga terjadi perilaku-perilaku yang tak sewajarnya, menghilang dari keluarga, membohongi orang tua dan segala macam jenis doktrin lain dengan dalih agama dan keyakinan. Bukankah Gusti lebih paham orang-orang yang bertaqwa dan lebih tahu orang-orang yang berbuat kebaikan. Sebagaimana firman-Nya dalam An Nahl : 128) : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Alangkah ngerinya ngeriku.

Peristiwa yang tidak lazim juga terjadi dibelahan Pansel (pantai selatan) tepatnya di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen. Dalam Catatan Tanggal 16 April 2011 di Hari Sabtu  tergambar perasaan was-was sebelum bentrok terjadi karena pagi banyak sekali armada truk aparat keamanan. Siang hari terjadilah peristiwa bentrok. Bentrok TNI versus warga terjadi karena belum adanya titik temu tentang status tanah yang digunakan oleh TNI untuk latihan. Hmmm ... TNI dan rakyat semestinya bersatu, bukan berselisih dan adu kekuatann yang berakhir dengan si darah merah mengalir. Alangkah ngerinya negeriku.

Masih dalam bulan April, penemuan bom dengan bobot puluhan kilogram dan diduga mempunyai daya ledak yang tinggi menjelang perayaan Paskah menambah keprihatinan saya. Bom tersebut ditemukan di jalur pipa gas Serpong, Tangerang, pada Kamis (21/4). Tim Gegana telah menemukan 9 bungkusan bom yang tersebar di tiga titik berbeda, kesemuanya berada di luar gereja. Beratnya macam-macam ada yang 10 Kg ada yang 12 Kg ada yang 15 Kg. Penemuan Bom Serpong ini dari hasil pengembangan informasi yang didapat dari penggerebekan tersangka pelaku bom-buku di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Alhamdulillah polisi bergerak cepat dan jika tidak tak dapat saya bayangkan. tanah negeriku kembali merah oleh aliran darah. Alangkah ngerinya negeriku.

Teraktual kini adalah bentrok massa di Ambon yang hingga kini sudah mengakibatkan korban meninggal sekitar tujuh orang. Lagi-lagi darah mengalir di negeri tercinta ini. Alangkah ngerinya negeriku ini.


reff : Vivanews

4 komentar:

Reno 26 Note mengatakan...

hmm ..benar-benar mengerikan

nuris mengatakan...

Ndak juga kok..anda terlalu berlebihan..Masih lebih banyak hal yang postif di negeri ini..Coba anda tulis hal yang positif de negeri ini, pasti anda ndak bisa menulis semuanya kok..saking banyaknya..he..he..

Rasimun Way mengatakan...

@Reno : begitulah adanya

Rasimun Way mengatakan...

@nuris : hehe..betul juga, tapi sesuatu yang positif yang harus kita banggakan. Tulisan ini hanya suatu bentuk keprihatinan saja dari beberapa kejadian yang tak sewajarnya terjadi. Makasih ..

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...